KKN KOLABORATIF 141: Penekanan Angka ATS (Anak Tidak Sekolah) Melalui Sosialisasi Anti Bullying dan Semangat Belajar

Karangsono, 27 Juli 2024 -- Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman kondusif dan menyenangkan, mahasiswa KKN Kolaboratif 141 melakukan sosialisasi anti-bullying dan semangat belajar di beberapa sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang disebabkan oleh perundungan dan kemalasan belajar. Sosialisasi yang berjudul 'Teman Baik Tidak Menyakiti' dan 'Belajar Itu Menyenangkan' diharapkan dapat membawa anak-anak memiliki cita-cita tinggi untuk terus belajar dan berteman dengan baik.

Dalam sosialisasi tersebut, para siswa diajak untuk memahami pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dampak bullying serta cara mencegah dan mengatasi bullying. Selain itu, siswa-siswi juga diberikan pemahaman tentang belajar yang menyenangkan dengan bermain dan kegiatan menarik lainnya. Mahasiswa KKN Kolaboratif 141 juga mengajak siswa-siswi untuk ikut aktif melakukan tanya jawab dan memberi mereka hadiah bagi yang berani menjawab kedepan.

Sosialisasi di SDN Karangsono 03 (Dokpri)

Saat melakukan sosialisasi mahasiswa KKN Kolaboratif 141 masih banyak menemukan perilaku kurang baik antar teman. Hal ini membuat empati mahasiswa KKN Kolaboratif 141 ingin lebih mengatasi dengan serius terkait bullying. Mahasiswa KKN Kolaboratif 141 pun membuat bimbingan belajar dan bermain di posko 141 yang bertujuan agar komunikasi antar mahasiswa dan anak-anak lebih dalam serta memperluas pengetahuan mereka. Selain itu mahasiswa KKN Kolaboratif 141 juga mengajak berolahraga dan bercerita bersama, hal tersebut membuat mahasiswa KKN Kolaboratif 141 menemukan bahwa karakter anak dimulai dari keluarga yang bahagia.

Bimbingan  Belajar di posko KKN kolaboratif  141 (Dokpri)

Mahasiswa KKN Kolaboratif 141 berharap dari kegiatan tersebut membuat siswa lebih sadar akan pentingnya belajar dan menghargai sesama teman. Serta diharapkan setelah sosialsasi ini tidak ada lagi korban pembullyan dan malas belajar yang mengakibatkan putus sekolah. Sehingga membuat angka ATS di desa Karangsono mengalami penurunan.