Lihat ke Halaman Asli

KKN 140 Desa Kauman

Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

Lestarikan Budaya! Mahasiswa KKN 140 UIN SAIZU Purwokerto Mengikuti Festival Gunungan 10 Muharram

Diperbarui: 20 Agustus 2023   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan muharam merupakan bulan pertama bagi umat islam dalam kalender hijriah. Di awal bulan ini seluruh umat islam khususnya yang ada di Indonesia selalu mengadakan kegiatan doa akhir dan awal tahun secara bersama-sama. Kita meyakini dengan harapan agar di tahun baru ini akan menjadi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Muharram juga merupakan salah satu bulan yang dimulyakan oleh Allah Swt. Banyak sekali adat dan kegiatan yang biasanya masyarakat dilakukan pada bulan Muharram terutama bertepatan dengan tanggal 10 Muharram.

Berdasarkan hal tersebut mahasiswa  KKN kelompok 140 UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto mengikuti serangkaian acara 10 Muharram bersama warga desa Kauman, Comal, Pemalang. 10 Muharram tahun ini bertepatan dengan hari Jum'at, 28 Juli 2023 pada kalender Masehi.

Pada malam 10 Muharram mahasiswa KKN kelompok 140  melaksanakan kegiatan santunan anak yatim/ piatu & dhuafa. Acara ini dilaksanakan di RW 05  bertempat di halaman rumah warga bergabung dengan Jama'ah tahlil Al-Barokah Pompong Kauman, Comal, Pemalang. Diisi oleh grup hadroh dan pengajian dari Ki Suryo.

Menyambut festival gunungan mahasiswa KKN 140 ikut serta dalam proses pembuatan gunungan ini. Isi dari gunungan ini berupa sayur-sayuran dan buah-buahan yang berasal dari sumbangan warga sekitar. Semua  sayuran dan buah dipilih dan disusun untuk di buat gunungan. Lokasi pembuatan Gunungan ini berada di belakang Masjid Al-Ikhsan.

Gunungan yang sudah  dibuat nantinya akan di arak mengililingi desa kauman. Yang mana dalam festival gunungan ini Mahasiswa KKN ikut berkontribusi dengan warga didampingi pihak kepolisian dan pihak kemanan guna membuat jalur kondusif. Festival gunungan dimulai dari masjid menuju Balai Desa kemudian menuju perbatasan desa kauman lalu kembali lagi ke Masjid Al-Ikhsan. Setelah gunungan diarak, warga antusias berebut isi gunungan untuk dibawa kerumah masing-masing. Acara ditutup dengan doa khataman dan buka puasa bersama di Masjid.

Bapak Abdul Ghofir, sebagai kepala Dusun RW 3 Desa Kauman dan penanggung jawab acara tersebut, menuturkan bahwa "festival gunungan ini baru diakan kedua kalinya sejak pandemi, adanya festival gunungan ini untuk mempererat tali persaudaraan serta sebagai bentuk syukur warga kepada Allah atas rezeki yang diberikan-Nya". Beliau merasa senang karena dalam kegiatan ini Mahasiswa KKN dapat ikut serta dalam proses pembuatan hingga proses gunungan tersebut diarak.

Festival gunungan merupakan adat masyarakat yang sudah ada dari lama. Acara ini memiliki makna filosofi tersendiri bagi masyarakat Prompong Kauman terutama berkaitan dengan tali silaurahmi dan rasa syukur. Oleh karena itu, generasi muda berperan penting dalam mepertahanakan dan melanjutkan adat-adat  yang ada di masyarakat yang memiliki nilai-nilai kebaikan di dalamnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline