Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pemanfaatan Lahan Kosong Melalui Hidroponik: Upaya KKN Kolaboratif#3 Kelompok 134 dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Tanggul Wetan

Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh: tim PDD

Inovasi Pemanfaatan Lahan Kosong Melalui Hidroponik: Upaya KKN Kolaborati#3 Kelompok 134 dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Tanggul Wetan

Desa Tanggul Wetan, [30 Juli 2024] - Inovasi pemanfaatan lahan kosong melalui sistem pertanian hidroponik tengah menjadi sorotan di Desa Tanggul Wetan. Langkah ini dianggap sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal, serta mengoptimalkan penggunaan lahan yang selama ini kurang produktif.

Hidroponik, sebuah metode pertanian tanpa tanah yang menggunakan air bernutrisi, dipilih karena kemampuannya untuk menghasilkan tanaman yang lebih cepat, berkualitas tinggi, dan bebas pestisida. Di Desa Tanggul Wetan, metode ini telah diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan rempah-rempah.

Inisiatif ini digagas oleh KKN Kolaboratif#3 kelompok 134 dengan bekerja sama dengan kelompok tani di daerah Dusun Curah Bamban yaitu Bapak Parno sebagai ketua kelompok tani. KKN KOLABORATIF#3 kelompok 134 berinovasi untuk melakukan sistem budidaya hidroponik dalam mengoptimalkan lahan kosong dengan menggunakan cocopeat sebagai medium tumbuh akar tanaman. Cocopeat merupakan material organik berbentuk serat yang dihasilkan dari pelepah kelapa sawit. Tanaman hidroponik di budidayakan di dalam rak yang mengandung larutan nutrisi yang disirkulasikan ke akar tanaman melalui pipa. Larutan yang digunakan berupa pupuk cair seperti NPK atau larutan ab mix karena dinilai memiliki kandungan nutrisi tinggi.

Gambar oleh: tim PDD

Menurut Sekertaris Desa Tanggul Wetan, pemanfaatan lahan kosong melalui hidroponik diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan desa. "Dengan adanya hidroponik, kami harap dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar dan memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi secara berkelanjutan nantinya," ujarnya.

Inovasi mahasiswa KKN KOLABORATIF#3 134 ini diharapakan dapat  menjadi contoh bagaimana desa-desa lain di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa dengan semangat inovasi dan kerjasama, potensi lahan yang terbatas dapat dimaksimalkan untuk mencapai kemandirian pangan dan keberlanjutan lingkungan. Desa Tanggul Wetan kini berdiri sebagai bukti nyata dari kekuatan komunitas yang bersatu dalam memajukan desa mereka.

Sekian terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline