Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program perguruan tinggi yang bertujuan untuk memberikan wadah dan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat mengimplementasikan teori yang didapatnya selama perkuliahan dalam bentuk pengabdian masyarakat.
Saat ini, 13 Perguruan Tinggi se-Jember sedang melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jember untuk bersama-sama bersinergi melaksanakan KKN Kolaboratif di Jember dalam upaya menggali potensi desa dan melakukan Pemutakhiran Data.
KKN yang bertema tentang "Pemaksimalan Peran PT dalam Penataan Data Kemiskinan Berbasis TIK di Kabupaten Jember" ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli - 26 Agustus 2022. Kelompok KKN Kolaboratif 133 merupakan salah satu kelompok KKN yang ikut serta dan saat ini diamanahkan untuk melaksanakan KKN di Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru.
Kelompok 133 beranggotakan 10 orang yang terdiri dari 2 PT (UNEJ dan STIBHA) dengan mayoritas mahasiswa berasal dari rumpun kesehatan.
Hari Sabtu tanggal 23 Juli 2022, menjadi hari dimana 13 PT berkumpul di Alun-Alun Jember untuk melakukan pelepasan KKN kolaboratif bersama bupati setelah itu, mahasiswa yang sudah terbentuk menjadi 248 kelompok langsung diterjunkan ke masing-masing desa yang sudah ditentukan.
Foto di balai desa, dok pribadi
Mahasiswa UNEJ dan Mahasiswa STIBHA melakukan survey di sekitar Desa Jambesari, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. Desa Jambesari terletak di Kabupaten Jember bagian paling utara, dan termasuk desa yang berada di perbukitan Kaki Gunung Argopuro dengan cuaca yang cukup dingin terutama di musim kemarau.
Adapun letak perbatasan Desa Jambesari yaitu, bagian utara berbatasan dengan Desa Andungsari Tiris Probolinggo, bagian timur berbatasan dengan Desa Gelang, Sumberbaru, Jember, bagian selatan berbatasan dengan Desa Kaliglagah, Sumberbaru, Jember, bagian barat berbatasan dengan Desa Tlogosari, Tiris, Probolinggo. (24/07, Minggu)
Foto batas desa, dok pribadi
Pada KKN Kolaboratif ini terdapat 5 topik yang dapat diangkat mulai dari stunting, wirausaha, wisata, tanggap bencana, dan literasi. Dari seluruh permasalahan tersebut, di desa ini terdapat 3 masalah utama pertama terkait kesehatan dan stunting, kemudian yang kedua terkait kewirausahaan, pertanian dan peternakannya dan yang terakhir terkait bencana yang rawan terjadi di desa ini.