Lihat ke Halaman Asli

Kolaboratif 13 Perguruan Tinggi dengan Pemkab Jember dalam Mengurangi Kemiskinan

Diperbarui: 28 Juli 2022   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan mahasiswa yang berpedoman pada pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada tahun sebelumnya, kuliah kerja nyata dilaksanakan secara online dikarenakan pandemi COVID-19 yang masih meningkat. Namun, pada tahun ini telah memasuki era new normal dimana kuliah kerja nyata kembali dilaksanakan secara offline.

Pada tahun ini, KKN dilaksanakan dengan kolaboratif Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember dan Pemerintah Kabupaten Jember yang melibatkan kerjasama dengan 13 (tiga belas) perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang terdiri dari Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Moch. Sroedji, STIA Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro, STIE Mandala, Universitas Islam Jember, Akademi Farmasi Jember, Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember, Stikes Bakti Al-Qodiri, Institut Agama Islam Al-Falah Assunniyah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa dengan program utama pemaksimalan peran perguruan tinggi dalam penataan data kemiskinan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Jember. Sebanyak 2485 mahasiswa KKN yang tersebar di 248 Kelurahan/Desa dengan jumlah sasaran di 31 Kecamatan yang salah satunya yaitu Kecamatan Sumberbaru tepatnya di Desa Jamintoro.

Terdapat 2 (dua) Perguruan Tinggi yang terdapat dalam KKN Kolaboratif Desa Jamintoro yaitu Universitas Jember (5) dan Stikes Bakti Al-Qodiri (5), dimana mahasiswa tersebut bertugas dalam melakukan kolaborasi, meningkatkan asa dan mengasah peduli. Terdapat kurang lebih 250.000 data kemiskinan di Kabupaten Jember yang harus dilakukan pendataan secara langsung untuk mengetahui dan mengurangi angka kemiskinannya. Dengan adanya KKN Kolaboratif ini, mahasiswa dapat membantu dalam penataan data kemiskinan berbasis teknologi informasi dan komunikasi secara langsung kepada masyarakat. 

Tidak hanya dalam penataan data kemiskinan, mahasiswa dapat menggali potensi yang ada. Desa Jamintoro memiliki lahan pertanian yang cukup luas dengan tumbuh banyaknya tanaman herbal, namun tanaman herbal tersebut hanya dijual dalam bentuk mentahan saja. dengan adanya permasalahan tersebut, maka mahasiswa dapat memberikan inovasi dalam pengolahan tanaman herbal. Inovasi tersebut berupa jamu yang berkhasiat menambah imun dan meredakan sakit tenggorokkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline