Desa Dawuan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo. Terletak sejauh 5 kilometer dari Arak-Arak. Desa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sangat berpotensi, seperti tanaman bakau, padi, pohon pisang, batu dan pasir, dan lain-lain. Desa Dawuan terbagi menjadi empat dusun, antara lain Dusun Krajan, Dusun Tegal Wangkal, Dusun Mojolangun, dan Dusun Dakon. Sebanyak 2.378 penduduk Desa Dawuan, bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh pabrik, buruh tambang batu dan pasir, dan pelaku UMKM.
Kondisi perekonomian masyarakat Desa Dawuan dapat dikatakan belum merata. Berdasarkan peta sosial Desa Dawuan, masih terdapat ketimpangan sosial yang terjadi di Desa Dawuan. Perekonomian yang tidak merata disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya tingkat pendidikan, pelatihan kerja, infrastruktur, dan peluang ekonomi. Maka, upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan program-program pembangunan ekonomi, pelatihan keterampilan, serta dukungan infrastruktur dari desa.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di beberapa UMKM yang ada di Desa Dawuan, diperoleh data bahwa terdapat sejumlah permasalahan yang perlu diatasi dengan tujuan untuk lebih mengoptimalkan pertumbuhan sektor UMKM di desa Dawuan. Permasalahan yang perlu diatasi adalah packaging (pengemasan), pemasaran secara online, serta inovasi produk.
Packaging (pengemasan) menjadi salah satu permasalahan yang perlu diatasi agar produk yang dimiliki dapat lebih menarik minat pembeli atau konsumen dan menjaga kualitas produk. Sebab terdapat ketidaksesuaian antara kemasan produk dengan standar keamanan, dan daya tahan produk tersebut. Maka dari itu, perlu adanya suatu edukasi berupa sosialisasi kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya pengemasan (packaging). Apabila terdapat ketidaksesuain dalam packaging produk, maka tentu akan memengaruhi dalam proses distribusi. Hal tersebut akan menghambat ekspansi pasar dan kredibilitas produk. Dalam ranah marketing secara online, para pelaku UMKM desa Dawuan masih belum mengetahui cara memasarkan produk secara efektif. Di era modern ini, platform digital menjadi faktor utama dalam proses pemasaran agar dapat mencapai pasar yang lebih luas. Karena kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran secara online, maka diperlukan adanya sosialiasi atau pemberian edukasi kepada para pelaku UMKM yang ada di Desa Dawuan.
Desa Dawuan memiliki potensi sumber daya alam yang cukup tinggi, salah satunya adalah pohon pisang. Pisang merupakan tumbuhan yang berbuah satu kali, setelah pisang berbuah maka pohon pisang akan dibuang begitu saja. Diketahui bahwa dari fenomena tersebut, terdapat banyak limbah batang pisang yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Maka dari itu, mahasiswa KKN UMD 131 UNEJ berusaha untuk memanfaatkan batang pisang tersebut dengan menciptakan inovasi baru, yaitu membuat camilan keripik pelepah pisang.
Pemanfaatan pohon pisang menjadi sebuah produk keripik pelepah pisang, berhasil diproduksi dan dikenalkan kepada masyarakat Desa Dawuan, Polsek Suboh, dan pak Camat. Respon yang didapat sangat positif karena produk tersebut merupakan suatu hal yang baru di desa Dawuan dan menarik perhatian masyarakat untuk dapat membuat produk tersebut di rumah. Diharapkan dengan adanya inovasi keripik pelepah pisang dapat mencerminkan karakteristik khas Desa Dawuan, memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, serta mengangkat citra desa sesuai dengan tematik KKN UMD 131 UNEJ yaitu Desa Ekonomi Tumbuh Merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H