Pembangunan desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejateraan masyarakat desa. Tujuan pembangunan desa sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi local dan kepemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.
Pembangunan masyarakat yang menjadi tujuan bersama, tidak dapat diraih hanya dengan insfrastuktur, tapi juga pembangunan sumber daya manusia sehingga data yang akurat di tingkat desa menjadi sangat penting dimiliki sebagai Langkah awal.
Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) hadir sebagai jawaban. Integrasi SIPBM ke dalam Sistem Perencanaan Pembangunan DEsa adalah untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa sehingga pembangunan desa menjadi lebih efektif, efisien dan teurukur. Salah satu focus dari SIPBM adalah untuk membantu mengatasi permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS) atau Anak yang Beresiko Putus Sekolah (ABPS) sebagai dampak dari Pandemi COVD-19.
Pendataan ATS SIPBM merupakan kegiatan mendata jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) secara by name by address (BNBA) untuk mendukung program percepatan penanganan Anak Tidak Sekolah (P-ATS) di Kabupaten Jember yang mana ini juga merupakan program dari Pak Hendy selaku Bupati Jember. Beracuan pada data tersebut Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kabupaten bersama Lembaga UNICEF dan LPKIPI dapat mengupayakan agar anak-anak terseut dapat Kembali bersekolah atau mendapatkan pendidikan baik dijalur pendidikan formal maupun non-formal.
Di Kecamatan Sumberbaru sosialisasi dan bimtek Aplikasi SIPBM ATS dilaksanakan pada 27 Juli 2023 dengan dihadiri oleh perwakilan setiap perangkat desa dan 2 orang mahasiswa KKN Kolaborasi termasuk didalamnya perwakilan dari Desa Jatiroto. Perwakilan perangkat desa dan mahasiswa KKN Kolaborasi dikumpulkan di Kantor Kecamatan Sumberbaru kemudian kegiatan sosialisasi dan bimtek dilakukan secara virtual. Hasil dari kegiatan tersebut, mahasiswa KKN Kolabotatif diminta untuk turut menyukseskan program pembangunan desa dengan mendata Anak Tidak Sekolah (ATS) di desa masing-masing.
Kelompok 127 KKN Kolaborasi yang terdiri dari Universitas Jember, UIN Kyai Haji Achmad Shiddiq, Institut Teknologi dan Sains Mandala, Universitas dr. Soebandi yang bertempatan di Desa Jatiroto memulai pendataan pada 31 Juni 2023 hingga 4 Agutus 2023. Pendataan dilakukan secara door to door ke setiap masing-masing RW.
Beberapa pertanyaan yang diajukan dalam pendataan yaitu terkait lokasi pendataan, kepala keluarga, fasilitas pendidikan, bantuan pemerintah, pengeluaran keluarga dan data keluarga. Dari hasil pendataan didapatkan bahwa mayoritas alasan anak tidak Kembali melanjutkan seolah adalah bagian dari dampak pandemic COVID-19 dimana ketika pandemic anak mengalami kesulitan selama PJJ sehingga untuk melanjutkan sekolah, anak merasa sudah tertinggal jauh pelajaran yang harus dipahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H