Lihat ke Halaman Asli

KKN 127 Jatiroto

Mahasiswa KKN Kolaborasi

Kegiatan Minggu Pertama Kelompok 127 KKN Kolaboratif di Desa Jatiroto

Diperbarui: 30 Juli 2023   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Kami dari KKN kolaboratif kelompok 127 Desa Jatiroto secara resmi mengikuti pelepasan KKN kolaboratif pada tanggal 17 Juli 2023 yang dilaksanakan di alun-alun Jember bersama bupati kabupaten Jember. Program KKN kolaboratif ini diikuti oleh beberapa kampus di kabupaten Jember yang bertujuan untuk pemaksimalan peran perguruan tinggi dalam mewujudkan SDGs desa di kabupaten Jember. Akhirnya setelah acara ceremony selesai, kami dari kelompok 127 KKN kolaborasi bersiap menjalankan program KKN kolaborasi di Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

Dilanjutkan pada tanggal 18 Juli 2023
kami melakukan koordinasi dengan desa setempat terkait aset atau potensi yang dimiliki serta melakukan observasi UMKM yang ada di desa Jatiroto. Tidak lupa pada malam harinya kita ikut memeriahkan pawai obor pada malam 1 suro/muharram. bersama masyarakat setempat. Pada hari ketiga kita melakukan pengenalan lebih dalam terkait tempat wisata yang ada di daerah tersebut, dilanjutkan rapat diskusi pada malam harinya.

Pada hari berikutnya, kita akan melaksanakan hasil rapat diskusi sebelumnya. Akan tetapi dari pihak desa meminta bantuan untuk mengikuti kegiatan tapal batas yang ada desa Jatiroto melalui jalur sungai. kami menyusuri jalur sungai sejauh 2 km yang dilakukan pada pagi hari hingga sore hari. Di sela-sela dalam melakukan kegiatan tapal batas, kami melakukan pendekatan dengan beberapa kepala dusun dan berdiskusi mengenai permasalahan dan potensi yang ada dan sedang dialami di desa Jatiroto. "Untuk pengairan memang lumayan susah, harus memerlukan alat seperti diesel untuk mengairi lahan pertaniannya dan jika yang tidak mempunyai alatnya biasanya nyewa per jam hingga 10.000 rupiah, untuk komoditas sendiri Desa Jatiroto memang 80% Tebu dan 20% dibagi persawahan serta tanaman kayu-kayuan keras" ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline