Lihat ke Halaman Asli

KKN 112UNEJ

KKN 112 UNIVERSITAS JEMBER MEMBANGUN DESA (UMD)

Mahasiswa KKN 112 UMD UNEJ 2023 Ikut Sukseskan Selametan Desa Kendit

Diperbarui: 20 Juli 2023   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selametan Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo (Dokpri)


Situbondo - Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo
menggelar perhelatan Selametan Desa pada tanggal 19 Juli 2023, bertepatan dengan Satu Muharram / Tahun Baru 1445 Hijriah. Selametan desa dilakukan di Kantor Desa dengan mengundang Kepala Desa Kendit dan Kepala Camat Kendit. Selametan desa dimulai pada pukul 13.00 Wib dengan memadukan acara seremonial perayaan, pengajian, dan ancak.

Persiapan Selametan Desa dilakukan selama tiga hari, dimulai dari hari Senin, 17 Juli dan berakhir hingga Rabu, 19 Juli 2023. Mahasiswa KKN 112 UMD UNEJ membantu persiapan Selametan Desa dengan ikut berpartisipasi dalam pembuatan sesaji dan makanan yang akan dibagikan saat Selametan Desa. Selain itu, mahasiswa KKN 112 UMD UNEJ menjadi penerima tamu membantu suksesnya acara Selametan Desa.

Acara Selametan Desa dimulai dari sambutan dari Kepala Desa, Rudiyanto. Rudiyanto membuka acara selametan desa dengan kata sambutan lalu dilanjutkan sambutan dari perwakilan camat Kendit. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan surat yasin, pembacaan tahlil dan ditutup dengan doa. Rudiyanto turut menyatakan terima kasihnya atas kedatangan warga Kendit dalam perhelatan setahun sekali tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran semuanya. Berkat dukungan semuanya   (warga Desa Kendit), acara Selametan Desa berjalan dengan lancar," ujarnya saat memberi kata sambutan di Kantor Balai Desa, (19/06).

Rudiyanto menjadikan momen Selametan Desa sebagai ajang untuk mengumpulkan masyarakat dan memberi informasi. Lewat perhelatan Selametan Desa, Rudiyanto menegaskan kembali program desa yang menjadi fokus desa, yaitu Penanganan Stunting, mobilisasi desa, dan rembukan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

"Di tahun 2024 (desa) punya program untuk Stunting. Desa insya Allah akan memiliki mobil desa untuk kebutuhan desa. Rencananya akan berembuk dengan BPD untuk kemajuan desa," tuturnya.

Acara Selametan Desa kemudian dilanjut pengantaran ancak yang telah diisi sesaji ke makam leluhur tiap dusun di Desa Kendit. Total dusun yang terdapat di Desa Kandit berjumlah 8 dusun, di antaranya adalah Dusun Taman Sari, Kendit Barat, Kalompangan, Krajan Selatan, Krajan Utara, Karanganyar Barat, Karanganyar Timur, dan Belimbingan.

Prosesi Selametan Desa dengan ancak disebut dengan Pucuk Zaena. Prosesi Pucuk Zaena diawali dengan pembuatan ancak, penyusunan isi ancak sesuai dengan adat masyarakat Kendit, pembakaran kemenyan, pembacaan doa, dan pembagian isi ancak kepada masyarakat sekitar seusai dusun masing-masing.

Ancak utama yang digunakan dalam prosesi Pucuk Zaena adalah Ancak Ratu yang prosesi adatnya dilakukan di belakang Balai Desa Kendit. Tim KKN 112 UMD Unej melakukan wawancara dengan Ibu Mamik salah satu warga Desa Kendit yang ikut dalam mengisi makanan untuk dimuat di ancak.

Melalui hasil wawancara, jumlah  makanan yang menjadi pengisi ancak harus berjumlah ganjil dan berakhiran ganjil seperti 41, 21, atau 11. Ancak terdiri dari Ancak Ratu yang memuat kepala sapi. Makana pengisi ancak di antaranya adalah pisang, rokat, ketupat (berbentuk lonjong dan persegi, lepet, kelapa, sate jeroan, kendi isi nasi liwet, kendi air, bebel (bubur lemak putih, golong teleng, ayam utuh panggang, sayur kelor, urap-urap, serabi, bunga bebas dan uang, kelepon, bubut 5 warna, ketan kuning, kue 7 warna  (wajib ada wajik, dodol, dan tetel), rokok klobot, terasi, gambir, tembakau, tape ketan dan cobek berisi nasi.

Penyusunan makanan yang dimuat di ancak harus dipandu oleh keturunan tetua desa dengan dibantu perangkat desa. Ancak Ratu akan dibawa oleh juru kunci untuk dilakukan prosesi Pucuk Zaena. Setelah prosesi selesai, kepala sapi akan dimasak dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Supriyadi, juru kunci dalam prosesi Pucuk Zaena yang turut memimpin prosesi Pucuk Zaena dengan Ancak Ratu memaparkan tujuan dari tradisi tersebut. Ia mengatakan bahwa tujuan tradisi tersebut adalah untuk mendoakan sesepuh yang sudah wafat dan harapan agar suksesnya panen.

"Tujuan memang tradisi dari atasannya, mendoakan orang meninggal, mendoakan supaya selamat, dan panen sukses" jelasnya saat diwawancarai Tim KKN 112 UMD UNEJ.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline