Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan sosial tahunan berupa pengabdian kepada masyarakat di desa-desa yang diselenggarakan oleh setiap Universitas di Indonesia. Universitas Jember adalah salah satu perguruan tinggi yang mengaktualisasi penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut. Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jember mencanangkan program Kuliah kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dengan tujuan untuk menyeratakan mahasiswa/i di Kabupaten Jember dalam mengabdikan diri kepada masyarakat di 226 Desa yang tersebar di Kabupaten Jember.
KKN Kolaboratif ini diikuti oleh mahasiwa/i yang terdiri dari 13 instansi perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jember. Dari 13 instansi tersebut terbagi menjadi 248 kelompok KKN, dan setiap kelompok terdiri atas 10 mahasiswa/i.
Kelompok KKN ke-104 yang terdiri dari Afri Faizal Nugroho (Agronomi) sebagai koordinator desa, dengan anggota: Rosa Amelia (Sistem Informasi), Abit Dwi Setiawan (Teknik Sipil), Yessy Marisa (sastra Inggris), Izzah Mariami Sechimil (Manajemen), Zuli Nabidah (Teknik Pertanian), Dava Hadinata (Akuntansi), Choirul Lisa Ramadhanti (Agroteknologi), Ririn Enjelista Savsavubun (Administrasi Negara), dan Freyalista Ondya Selgi (Manajemen). Sepuluh mahasiswa/i tersebut dibawah bimbingan Bapak A Munir S.,Th.I.,MA.,CPHCM.,CSF.,AWP selaku Dosen Pembimbing Lapang.
KKN Kolaboratif ini membawa misi dari Pemerintah Kabupaten Jember yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa setempat untuk memverifikasi dan memvalidasi terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan pemutakhiran data kemiskinan sekaligus mengusung program kerja KKN bertemakan Tematik.
Tujuannya untuk mensurvei dan pencocokan data asal dari Pemerintah Kabupaten dan Dinas Sosial dengan kondisi terkini penduduk desa yang tercatat dalam DTKS, dengan output kegiatan berupa validasi data terkini penduduk yang dinyatakan masih layak tercatat ataukah sudah tuntas terkait DTKS. Sehingga nantinya hasil validasi DTKS yang berdasarkan parameter-parameter yang ada dalam sistem aplikasi, diharapkan bantuan sosial dari Pemerintah Pusat bisa tepat sasaran kepada penduduk/warga yang benar-benar membutuhkan.
Selain menjalankan misi tersebut, kelompok KKN 104 di Desa umbulsari juga berkewajiban untuk mencari potensi desa maupun permasalahan yang ada di dalam Desa Umbulsari. Dengan harapan mampu mengembangkan potensi desa dan mampu memecahkan serta mencari solusi bersama dari permasalahan yang ada didalam Desa, bekerja sama dengan Karang Taruna, Kepala dan Perangkat Desa, serta Tokoh Masyarakat yang ada di Desa Umbulsari.
Desa Umbulsari merupakan salah satu diantara 10 desa yang ada di Kecamatan Umbulsari. Dalam bahasa jawa, Umbulsari memiliki arti mata air yang indah. Desa Umbulsari memiliki luas wilayah 5,82 m, dengan Bp. Dedi Kasrianto sebagai Kepala Desa Umbulsari dengan masa bakti 2019-2024. Desa Umbulsari terbagi menjadi 2 dusun/wilayah, yaitu Dusun Krajan dan Dusun Sumberejo yang memiliki 3.000 jiwa.
Mata pencaharian utama warga Desa Umbulsari adalah sebagai petani jeruk di sektor perkebunan. Berkaitan dengan hal tersebut, potensi desa yang dimiliki oleh Desa Umbulsari yaitu hasil bumi, berupa buah Jeruk. Mengutip dari hasil wawancara kelompok KKN kami bersama salah satu penduduk desa sekaligus sebagai petani jeruk, jenis jeruk yang lazim dibudidayakan di lahan Desa Umbulsari adalah jenis Jeruk Siem dan Jeruk Madu Malang. (Samsoe, 2022).
Petani jeruk mulai bercocok tanam dengan membeli bibit jeruk yang disediakan di dalam Desa Umbulsari. Masa penanaman dan perawatan tanaman jeruk dari masa tanam bibit sampai menghasilkan buah (masa panen) adalah 3 tahun. Dibutuhkan modal yang besar untuk memulai mata pencaharian sebagai petani Jeruk, kendati demikian hasil yang didapat sebanding dengan modal pada masa awal penanaman.