Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 16 Posko 133

KKN MIT 16 Posko 133, Desa Ngemplak, Kec. Mranggen, Kab. Demak

Ziarah ke Makam Sesepuh Desa Ngemplak Mranggen oleh Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Posko 133

Diperbarui: 7 Juli 2023   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada hari Rabu (05/07/2023), Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MIT 16 dari UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Posko 133, memutuskan untuk melaksanakan kegiatan ziarah ke makam sesepuh Desa Ngemplak-Mranggen Demak yaitu (Mbah As’Ary, Mbah Sojo dan Mbah Khalimah). Kegiatan ini dianggap penting sebagai salah satu upaya untuk mempelajari dan menghargai warisan budaya serta sejarah yang ada di desa tersebut.

Dalam kegiatan ziarah ini, mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Posko 133 berjumlah 15 bersemangat dan antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat setempat. Sesampainya di makam sesepuh, suasana hening dan khidmat. Para mahasiswa bersama-sama membaca doa dan tahlil.

Selama kegiatan ziarah, mahasiswa juga berkesempatan untuk berdialog dengan beberapa masyarakat yang hadir., Pak Slamet, seorang tokoh masyarakat desa, juga memberikan pandangannya tentang pentingnya kegiatan ziarah ini, "Makam sesepuh adalah tempat suci yang harus dijaga dan dirawat. Kehadiran para mahasiswa KKN membantu memperkuat kesadaran masyarakat untuk menjaga makam ini dengan lebih baik. Mereka membersihkan dan merawatnya dengan penuh rasa tanggung jawab."

Selain itu, kami juga mengobrol dengan beberapa warga yang hadir selama kegiatan ziarah. Pak Budi, seorang warga setempat, juga mengatakan, "Saya senang melihat antusiasme mahasiswa dalam menjaga dan merawat makam sesepuh. Ini menunjukkan bahwa generasi muda masih menghargai dan peduli terhadap warisan budaya kita. Semoga semangat ini terus terjaga."

Kegiatan ziarah ke makam sesepuh Desa Ngemplak-Mranggen oleh Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo Posko 133 merupakan langkah yang sangat positif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya serta sejarah desa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan mereka tentang budaya lokal, memperkuat hubungan dengan masyarakat setempat, dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline