Pada tanggal 27 Juli 2024, Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, mengadakan kegiatan Grebeg Suro yakni momen yang paling dinantikan setiap tahun. Tradisi ini dirayakan untuk menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Meski sudah berusia ratusan tahun, semangat dan kemeriahan Grebeg Suro tak pernah pudar.
Saat bulan Suro tiba, suasana Desa Sukoreno langsung berubah. Jalan-jalan dihiasi dengan ornamen tradisional dan lampu-lampu yang berkilauan. Seluruh penduduk, dari anak-anak hingga orang tua, turut berpartisipasi mempersiapkan perayaan besar ini. Grebeg Suro bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan diantara warga desa.
Salah satu acara paling dinantikan dalam Grebeg Suro adalah karnaval budaya. Karnaval ini menampilkan berbagai atraksi dan parade yang memukau. Peserta karnaval mengenakan kostum-kostum tradisional yang berwarna-warni, menggambarkan kekayaan budaya Desa Sukoreno. Tarian dan musik tradisional yang mengiringi karnaval menambah kemeriahan suasana. Karnaval ini tidak hanya memamerkan kebudayaan lokal, tetapi juga menjadi ajang bagi warga untuk menunjukkan kreativitas mereka. Setiap tahun, tema dan konsep karnaval selalu berbeda, membuat acara ini selalu menarik untuk dinantikan.
Pada malam hari, suasana semakin semarak dengan adanya pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di beberapa titik jalan Sukoreno. Berbagai produk lokal, makanan tradisional, dan jajanan dipamerkan dan dijual disini. Salah satu produk yang paling mencuri perhatian adalah keripik kulit jeruk, yang dibuat oleh warga Desa Sukoreno sendiri. Pameran UMKM ini menjadi tempat berkumpulnya warga untuk menikmati kuliner khas desa dan berbelanja barang-barang unik. Suasana malam yang penuh cahaya lampu dan suara musik menambah magisnya perayaan Grebeg Suro.
Walaupun Grebeg Suro adalah tradisi yang berakar dari agama Islam, di Desa Sukoreno, perayaan ini juga diikuti oleh masyarakat dari agama lain seperti Kristen, Hindu, dan Sapta Darma. Hal ini menunjukkan betapa tingginya rasa toleransi dan kebersamaan di desa tersebut. Tahun ini, perayaan Grebeg Suro semakin meriah dengan kehadiran 20 grup warga dari berbagai RW dan ada juga yang menarik yaitu dihadiri salah satu warga dari India yang beragama Hindu Krisna. Kehadiran mereka menambah warna dan keunikan perayaan ini, serta menunjukkan bahwa Grebeg Suro dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
Di era modern ini, Grebeg Suro bukan hanya sekadar perayaan lokal. Dukungan dari pemerintah daerah dan promosi melalui media sosial membuat perayaan ini semakin dikenal luas, menarik minat wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara. Foto dan video dari perayaan ini yang dibagikan di media sosial membantu mengenalkan dan melestarikan tradisi ini kepada khalayak yang lebih luas.
Meskipun zaman terus berubah, Grebeg Suro tetap menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Desa Sukoreno. Perayaan ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur yang mendalam. Dengan dukungan dari semua pihak, Grebeg Suro akan terus hidup dan berkembang, menjadi warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang.
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan grebeg suro di desa sukoreno:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H