Melek Kesehatan Mental, Mahasiswa KKN UNS 2023 Ajak Masyarakat Desa Plumbon Sadar akan Mental Illness

Karanganyar - Kesehatan mental tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Sebagai bentuk kepedulian akan pentingnya kesehatan mental, Mahasiswa KKN UNS 2023 mengadakan sosialisasi mengenai kesehatan mental dengan tema ‘Mental Health dan Mental Illness’.  Acara ini disambut antusias oleh empat puluh peserta perwakilan karang taruna dari 11 dukuh di Desa Plumbon yang bertempat di aula Desa Plumbon, Minggu (5/2).

Faizal (21), selaku perwakilan Mahasiswa KKN UNS 2023 menyampaikan beberapa aspek mengenai mental health antara lain; gejala mental illness, faktor penyebab mental illness, cara merawat mental health, dan pencegahan mental illness. Beberapa aspek ini merupakan hal vital yang perlu dipahami mengenai kesehatan mental. Di Desa Plumbon sendiri, aspek kesehatan mental belum ramai digaungkan.

“Pola pikir masyarakat harus diubah untuk lebih aware terhadap individu pengidap mental disorder. Pada dasarnya menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik karena saling berhubungan satu sama lain,” ujarnya.

Menurutnya walaupun kesehatan mental belum menjadi fokus utama Pemerintah Indonesia dalam penanganan masalah kesehatan, pemerintah telah berkontribusi dalam pelayanan pelayanan ini berupa fasilitas Rumah Sakit Jiwa. Upaya ini dinilai kurang karena tidak adanya muatan lokal atau kegiatan ekstra disetiap jenjang pendidikan maupun setelahnya.

“Kesehatan mental masih di bawah prioritas kesehatan fisik. Hal ini tidak lepas dari kualitas kesehatan Indonesia yang masih di bawah standar, sehingga pemerintah memfokuskan kesehatan fisik terlebih dahulu untuk bisa mencapai angka 80% di atas rata-rata kesehatan Indonesia,” katanya.

Terakhir, pada akhir acara sosialisasi Mahasiswa KKN UNS 2023 mengajak peserta untuk mengisi web pengukuran kesehatan mental di https://satupersen.net/quiz/tes-sehat-mental. Adapun jika mengalami gejala kesehatan mental langkah pertama adalah bercerita kepada orang yang dipercaya memberi dorongan moral. Dengan tidak membandingkan apa yang kita alami dengan yang dialami oleh orang lain akan meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dalam bermasyarakat.