Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-P 07 Umsida Sukses Membuat Briket dari Limbah Kulit Kopi sebagai Alternatif Bahan Bakar

Diperbarui: 3 Maret 2024   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Sosialisasi Briket dari Limbah Kulit Kopi di Desa Jatiarjo (Sie Dokumentasi)

Mahasiswa KKN-P Kelompok 07 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dari Divisi Ekonomi dan UMKM yang beranggotakan Rahma Nurlaila, Fatimatuz Zahro, Dhea Wulan Arianti, dan Zhely Varesha Audiva berhasil menghasilkan inovasi briket dari limbah kulit kopi di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Desa Jatiarjo dikenal sebagai salah satu penghasil kopi sehingga banyak limbah kulit kopi yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan briket. Setelah melakukan trial and error selama kurang lebih 15 hari, mahasiswa KKN-P 07 Umsida akhirnya berhasil membuat briket dari limbah kulit kopi dan mengadakan sosialisasi untuk menyebarkan informasi tentang briket tersebut.

Sosialisasi dilaksanakan di Kampung Kopi tepatnya di Dusun Tonggowa, Desa Jatiarjo dan dihadiri sekitar 35 peserta. Acara dimulai dengan sambutan dari salah satu Anggota Divisi Ekonomi & UMKM yang menyampaikan tujuan dan harapan dari sosialisasi briket ini. Selanjutnya, dilakukan pemaparan PPT yang berisi pengertian briket, kegunaan briket, alat dan bahan untuk membuat briket, hingga cara membuat briket serta packaging yang cocok untuk briket tersebut. Mahasiswa KKN-P 07 Umsida juga mempraktekkan cara membuat briket dari mulai mencampurkan adonan perekat yaitu tepung tapioka dan air dengan kulit kopi yang sudah diroasting dan dihaluskan sehingga menjadi bubuk berwarna hitam pekat, lalu proses cetak menggunakan paralon, hingga proses pembakaran briket. Para peserta sangat antusias dan bertanya seputar briket dari limbah kulit kopi ini.

Mahasiswa KKN-P 07 Umsida Mempraktekkan Cara Membuat Briket dari Limbah Kulit Kopi (Sie Dokumentasi)

Briket yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN-P 07 Umsida dari limbah kulit kopi memiliki banyak kelebihan dari sisi ekonomi dan lingkungan. Briket ini lebih murah dibandingkan bahan bakar gas dan minyak tanah. Selain itu, briket ini juga ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan merupakan bahan baku alternatif dari kayu bakar. Mahasiswa KKN-P 07 Umsida berharap dengan adanya sosialisasi dan pengenalan tentang briket ini, masyarakat Desa Jatiarjo menjadi lebih sadar akan pentingnya pengolahan limbah kulit kopi dan juga bisa menghasilkan briket sebagai alternatif bahan bakar. Dalam jangka panjang, mahasiswa KKN-P Kelompok 07 juga berharap briket dari limbah kulit kopi ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat Desa Jatiarjo yang mampu membuka usaha pembuatan briket.

Salah satu pelaku UMKM Kopi di Desa Jatiarjo mengapresiasi upaya mahasiswa KKN-P 07 Umsida ini dan berterima kasih atas penyampaian informasi tentang briket dari limbah kulit kopi ini. Menurutnya, hal ini merupakan suatu terobosan untuk pengembangan ekonomi di Desa Jatiarjo karena masyarakat bisa berpotensi membuka usaha pembuatan briket. Kegiatan dan terobosan dari mahasiswa KKN-P 07 Umsida ini menjadi sebuah contoh nyata pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengatasi masalah lingkungan dan pemanfaatan limbah menjadi barang yang bermanfaat dan menguntungkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline