Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) kelompok 07 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkontribusi dalam pencegahan stunting pada anak balita di Desa Jatiarjo. Program ini dijalankan oleh tiga mahasiswa yang tergabung dalam Divisi Kesehatan, yaitu Roudhotul Jannah, Andini Tri Syaputri, dan Saskia Azza Nabila.
Dalam program sosialisasi pada tanggal 21 Februari 2024 ini, selain memberikan PMT puding alpukat kepada balita di Desa Jatiarjo, mahasiswa KKN-P 07 Umsida juga memberikan flyer atau pamflet pencegahan stunting yang berisi informasi penting mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting serta cara pencegahannya. Hal ini dilakukan agar masyarakat Desa Jatiarjo dapat lebih memahami masalah stunting dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegahnya.
Roudhotul Jannah, Andini Tri Syaputri, dan Saskia Azza Nabila terjun langsung ke posyandu untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada ibu-ibu dan balita. Mereka memberikan informasi mengenai manfaat PMT puding alpukat dan cara pembuatannya, sehingga ibu balita dapat membuat sendiri makanan tambahan tersebut di rumah. Selain itu, mahasiswa juga memberikan informasi mengenai kandungan gizi alpukat yang sangat baik untuk pertumbuhan anak.
Menurut Roudhotul Jannah, kegiatan edukasi pencegahan stunting melalui PMT puding alpukat dan pemberian pamflet merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah stunting pada balita di Desa Jatiarjo. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah masalah gizi yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. "Sejak awal, anak usia balita harus mendapatkan asupan gizi yang cukup baik dalam jumlah maupun jenisnya," ujarnya.
Saskia Azza Nabila menambahkan bahwa salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting adalah kurangnya pemahaman orang tua mengenai pentingnya gizi bagi anak. Oleh karena itu, melalui program ini, mahasiswa KKN-P 07 Umsida berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu balita tentang pentingnya asupan gizi bagi pertumbuhan anak dan cara mencegah stunting.
Program edukasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Jatiarjo, khususnya ibu-ibu balita. Mereka menyambut baik kegiatan mahasiswa KKN-P 07 Umsida dalam memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting. Beberapa ibu balita bahkan tertarik untuk memberikan PMT puding alpukat pada anak-anak mereka. "Makanan sehat dan bergizi ini cocok buat anak-anak. Saya kurang tahu cara membuat puding alpukat sendiri." ungkap salah satu ibu balita yang tinggal di Dusun Cowek.
Melalui program sosialisasi ini, mahasiswa KKN-P 07 Umsida berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas gizi anak balita di Desa Jatiarjo. Selain itu, melalui pemberian pamflet pencegahan stunting, diharapkan masyarakat Desa Jatiarjo dapat lebih memahami pentingnya peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Dalam waktu yang cukup lama, stunting dapat berakibat buruk bagi masa depan anak, diantaranya mempengaruhi kecerdasan, kemampuan belajar, serta kesehatan balita tersebut.
Mahasiswa KKN-P 07 Umsida juga berharap, program ini dapat memotivasi civitas akademika serta masyarakat umum untuk lebih peduli dalam penyediaan gizi yang baik bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, sebagai mahasiswa, mereka juga memiliki tanggungjawab dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Upaya kecil seperti program edukasi pencegahan stunting melalui PMT puding alpukat dan pamflet pencegahan stunting yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Divisi Kesehatan di Desa Jatiarjo, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga kualitas generasi masa depan.
Kegiatan edukasi pencegahan stunting melalui PMT puding alpukat dan pemberian pamflet pencegahan stunting ini menunjukkan bahwa mahasiswa KKN-P 07 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo benar-benar memperhatikan masalah kehidupan masyarakat serta berkontribusi dalam mengatasinya. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa kita tidak hanya berkontribusi dalam ranah akademik, namun juga dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan.