Lihat ke Halaman Asli

KKN 04 Wonorejo

KKN Kolaboratif 3#

CATINGDESI dari KKN Kolaboratif Kelompok 004 Wonorejo: Solusi Cegah Stunting dan Demontrasi MPASI untuk Balita

Diperbarui: 31 Agustus 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif Kelompok 004

Jember - Pada Jumat 16 Agustus 2024, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Kolaboratif kelompok 004 sukses adakan kegiatan konseling gizi balita yang sarat inovasi di desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember pada hari Jumat (16/8)

"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan edukasi kepada para ibu mengenai pentingnya asupan gizi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak," ujar Sami'an Kepala Desa Wonorejo. Infeksi yang mengganggu status gizi ini dapat memengaruhi anak dengan menurunkan nafsu makan, menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi di usus, dan meningkatkan katabolisme, yaitu proses pemecahan cadangan karbohidrat dalam tubuh. Hal ini berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan ini diadakan untuk memberikan informasi sekaligus konseling kepada anak dan orang tua dalam upaya pencegahan stunting. Bapak Camat Muhammad Najmul Huda Kecamatan Kencong, mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut demi meningkatkan kualitas gizi balita di Desa Wonorejo.

KKN Kolaboratif Kelompok 004

whatsapp-image-2024-08-30-at-22-44-39-66d2f88334777c1e336bfcf2.jpeg

Kegiatan konseling dan demonstrasi MPASI dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya pemahaman gizi anak dan kewaspadaan terhadap risiko stunting. Salah satu highlight dari acara ini adalah sesi praktik MPASI membuat dimsum. Didampingi oleh mahasiswa KKN Kolaborasi 004 Jember dan Ginarti Ulfa dari KPM Desa Wonorejo, para ibu dengan penuh semangat mengikuti proses pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan menarik bagi balita. Dimsum yang kaya akan protein dan vitamin ini diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif yang sehat untuk balita. Keistimewaan MPASI ini terletak pada penggunaan bahan-bahan yang sangat sederhana, seperti ikan lele yang banyak dibudidayakan dan daun kelor yang melimpah di daerah tersebut, sehingga mudah diakses dan diolah. Kedua bahan utama ini tidak hanya menambah nilai gizi tetapi juga memberikan kemudahan bagi para ibu dalam menyiapkan makanan sehat bagi anak-anak mereka.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kencong, bersama dengan Bidan Desa, Ibu Yeyen, turut aktif dalam memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada para ibu di Desa Wonorejo. Dalam sesi ini, Ibu Yeyen menjelaskan secara rinci tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak, serta memberikan panduan praktis untuk memilih dan mengolah makanan bergizi. Kegiatan ini berhasil menarik kehadiran hampir 20 anak yang berisiko mengalami stunting, dan berhasil meningkatkan kesadaran seluruh orang tua mengenai pentingnya menjaga tumbuh kembang anak secara optimal. Para orang tua kini lebih memahami dan berkomitmen untuk mematuhi anjuran dalam mendukung kesehatan dan perkembangan anak-anak mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline