Lihat ke Halaman Asli

Menyusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Alam, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Kunjungi Arca Ganesha Peninggalan kerajaan Hindu di Rejosari Barat

Diperbarui: 17 Agustus 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kominfo posko 64

Beberapa hari yang lalu pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2024, kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari UIN Walisongo melakukan kunjungan ke Situs Peninggalan Sejarah dan Cagar Budaya Arca Ganesha yang terletak di Dukuh Pejaten, Desa Rejosari Barat, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Kunjungan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya di daerah tersebut serta bentuk nyata moderasi beragama yang dijunjung tinggi oleh seluruh civitas akademika UIN Walisongo, karena arca ganesha merupakan bentuk peninggalan sejarah Kerajaan Hindu yang pernah singgah di Batang.

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa mengenai pentingnya pelestarian situs-situs budaya dari agama, ras, suku dan budaya manapun, khususnya Arca Ganesha yang memiliki nilai sejarah dan religi yang tinggi bagi masyarakat setempat. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mendokumentasikan kondisi arca tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian.

“Tujuan kami program ini yaitu agar kami sebagai mahasiswa UIN Walisongo yang menjunjung tinggi moderasi beragama dapat benar-benar menghargai keragaman budaya dan agama, pembelajaran toleransi dan juga penguatan nilai-nilai kebangsaan.” Ujar Zurin Sazka Putri Maulida selaku divisi sosial Masyarakat posko 64.

Setibanya di lokasi, kelompok KKN disambut oleh pengurus cagar budaya dan beberapa tokoh masyarakat. Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai sejarah dan makna Arca Ganesha oleh seorang arkeolog lokal.

Bapak Slamet Mulyanto mengatakan Arca Ganesha ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di daerah tersebut.

“jadi, Arca Ganesha ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di daerah tersebut. Kemudian setelah ditemukan warga, arca-arca ini dirawat dan dijaga dengan tujuan agar menjadi bukti nyata pelestarian warisan sejarah dan budaya.” Ujar bapak Slamet Mulyanto (selaku arkeolog lokal)

Kominfo posko 64

Setelah itu, mahasiswa melakukan pendataan dan dokumentasi visual terhadap Arca Ganesha serta lingkungan sekitarnya. Mereka menggunakan kamera untuk mengambil gambar dari berbagai sudut, serta mencatat kondisi fisik arca, termasuk kerusakan yang mungkin terjadi akibat faktor cuaca atau vandalisme.

Kegiatan kunjungan ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun masyarakat setempat. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam upaya pelestarian budaya, serta memahami pentingnya menjaga situs-situs bersejarah. Sementara itu, masyarakat setempat menjadi lebih sadar akan pentingnya merawat dan melindungi warisan budaya mereka.

Dari hasil dokumentasi, diketahui bahwa Arca Ganesha masih dalam kondisi relatif baik, meskipun terdapat beberapa bagian yang mengalami pelapukan. Dokumentasi ini akan digunakan sebagai bahan laporan dan rekomendasi kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan konservasi yang diperlukan.

Kunjungan KKN ke Cagar Budaya Arca Ganesha ini berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Selain memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini juga berhasil mendokumentasikan kondisi arca sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kekayaan budaya bangsa.

Penulis: Zurin Sazka Putri Maulida, Afina Layyinatun Nafisah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline