Oleh: Fairuza Mumtaz, Muhammad Daffa Fadhlullah & Khansa Muhammad
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen bersejarah yang dirayakan dengan penuh semangat dan kegembiraan di seluruh daerah di Indonesia. Seluruh warga negara Indonesia menyambut hari kemerdekaan dengan memeriahkan acara-acara yang diadakan di tiap daerah. Di kecamatan Wanayasa, Purwakarta, selalu diadakan upacara 17 Agustus serta festival karnaval yang diikuti oleh total 15 desa yang ada di kecamatan Wanayasa. Perayaan tahun ini menjadi lebih istimewa berkat partisipasi aktif para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan yang memeriahkan peringatan 17 Agustus di tahun 2023 ini, mengukir kenangan tak terlupakan bagi warga desa.
Festival ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan tiap tahunnya selalu ramai diikuti oleh seluruh warga kecamatan Wanayasa. Pada tahun ini, peserta KKN dari Universitas Pendidikan Indonesia memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam festival karnaval yang meriah ini. Mahasiswa KKN UPI desa Sakambang diberikan tugas berharga dalam merayakan kemerdekaan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengikuti upacara bendera di lapangan alun-alun kecamatan Wanayasa, sementara kelompok lainnya mengambil bagian dalam parade karnaval 17 Agustus. Mahasiswa dengan semangat tinggi berperan sebagai peserta yang tak hanya menunjukkan antusiasme, tetapi juga semangat nasionalisme yang menginspirasi. Tidak hanya berpartisipasi, para mahasiswa juga ikut memeriahkan acara karnaval dengan cara turun langsung bersama para warga desa sakambang. Mengikuti irama musik yang di mainkan dengan suara keras, serta ikut menari-nari bersama warga Sakambang. Sebagian bahkan ada yang mengikuti teater singkat yang ditampilkan oleh desa Sakambang.
Dalam upacara bendera, mahasiswa KKN UPI desa Sakambang hadir dengan mengenakan jas almamater kebanggaannya. Sedangkan kelompok yang mengikuti parade 17 Agustus mengenakan kostum kreatif yang mencerminkan semangat kemerdekaan. Mereka berbaris bersama warga desa Sakambang, menghiasi jalan alun-alun Wanayasa dengan semangat patriotik yang menyala-nyala.
Acara dimulai dengan upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus di lapangan alun-alun Kecamatan Wanayasa pada pukul 08.00 WIB yang dihadiri oleh Camat, Para Kepala Desa, Petugas Pemerintahan, Guru, Pelajar, serta Warga. Dimeriahkan oleh marching band Rajawali Gita Musika dari SMPN 1 Wanayasa. Dilanjutkan setelah itu dengan festival karnaval antar desa dari kecamatan Wanayasa. Diantaranya yaitu desa Babakan, Ciawi, Cibuntu, Legokhuni, Nagrog, Nangerang, Raharja, Sakambang, Simpang, Sukadami, Sumurugul, Taringgul Tengah, Taringgul Tonggoh, Wanasari dan Wanayasa. Tiap desa memiliki keunikan dan kekreatifan masing-masing dilihat dari mobil yang dipakai untuk parade yang dihias dan dipenuhi aksesoris dan properti yang menyesuaikan tema tiap desa. Tahun ini desa Sakambang mengambil tema peternakan dan perjuangan. Hal itu disampaikan melalui karyanya yang berupa teater singkat tentang perjuangan bangsa Indonesia dan mobil yang dihias menjadi hewan ternak. Tidak hanya mobil yang di hias, tetapi juga ada warga yang berdandan layaknya para cosplayer bangsa Indonesia di zaman penjajahan. Perempuan-nya berdandan seperti ibu-ibu zaman dahulu menggunakan kebaya dan kain batik. Sedangkan yang laki-laki ada yang berdandan seperti tentara, sandera, bahkan rakyat biasa. Hal tersebut menjadi bukti bahwa warga Sakambang sangat antusias dalam mengikuti karnaval. Parade dimulai dari kantor desa Babakan dan berhenti di alun-alun Wanayasa, dimana penilaian dilakukan di alun-alun Wanayasa tersebut.
Partisipasi aktif mahasiswa KKN UPI desa Sakambang dalam peringatan 17 Agustus bukan hanya sekadar aksi seremonial, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan. Lebih dari itu, mereka telah menciptakan ikatan yang kuat antara generasi muda dan warga desa dalam merayakan kemerdekaan. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga mewujudkan semangat kemerdekaan dalam tindakan nyata. Semoga kerja sama ini berlanjut dan menginspirasi semangat nasionalisme di kalangan masyarakat desa Sakambang dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H