Dawuhanmangli, Jember (08/02/2023) - Potensi desa dapat diartikan sebagai segala sumber daya baik alam maupun manusia yang terdapat di desa, yang mana semua sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan bagi keberlangsungan dan perkembangan desa.
Setelah beberapa minggu berada di Desa Dawuhanmangli, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 02 KKN-T Universitas Jember melihat adanya potensi yang belum dikembangkan untuk menjadi produk layak jual. Dalam hal ini mahasiswa melihat bahwasannya rambutan di desa ini sangatlah mudah untuk didapatkan. Tidak hanya rambutan, mahasiswa juga melihat industri tempe yang ada di Desa Dawuhanmangli masih bisa dikembangkan menjadi produk lanjutan yang dapat meningkatkan margin penjualan.
Atas dasar hal tersebut, mahasiswa berkolaborasi dengan para masyarakat atau dalam hal ini adalah para ibu-ibu di desa untuk mengolah buah rambutan menjadi sebuah produk puding. Produk ini menawarkan cita rasa manis khas rambutan dan dengan balutan vla yang mampu memperkaya cita rasa puding rambutan. Sedangkan untuk tempe, tempe diolah menjadi keripik tempe yang memiliki cita rasa khas dengan parutan daun jeruk.
Produk-produk olahan tersebut tidak akan memiliki posisi yang kuat jika tanpa adanya kemasan yang menarik. Maka dari itu, mahasiswa tidak hanya sekadar membuat olahan saja, tetapi juga membuat kemasan produk yang menjual.
Besar harapan mahasiswa agar pengolahan produk makanan ini dapat diteruskan oleh masyarakat desa terkhususnya para ibu-ibu. Sehingga hal ini bisa menjadi tambahan penghasilan bagi rumah tangga di Desa Dawuhanmangli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H