Supiturang, 14 Agustus - Pada minggu ke-5, KKN 287 UNEJ masih gencar melakukan sosialisasi Green Cure yang berfokus pada Tanaman Obat Keluarga (TOGA) kepada ibu-ibu di posyandu. Sosialisasi dilakukan kepada ibu-ibu muda maupun kepada lansia. Antusiasme ibu-ibu terhadap TOGA sangat baik mengingat manfaat dari kapulaga dan jahe merah sebagai produk utama sangat banyak terhadap kesehatan.
Pada minggu ke-5, tepatnya pada Selasa (13/08), ini merupakan pertemuan terakhir sosialisasi yang dilakukan KKN 287 UNEJ kepada 5 posyandu yang ada di Supiturang. Jumlah ibu maupun lansia yang hadir pada setiap sosialisasi berkisar pada 25-40 orang untuk setiap posyandu.
Antusiasme masyarakat maupun kader posyandu setempat terhadap program kerja ini sangat tinggi. Hal tersebut karena TOGA merupakan tanaman yang bermanfaat dan hampir setiap rumah memiliki salah satu jenisnya.
Pada minggu ke-5 ini, dimana kegiatan KKN akan segera berakhir, kelompok KKN 287 UNEJ melakukan finalisasi terhadap program kerja yang akan dilaksanakan. Kelompok KKN 287 Universitas Jember mulai mempersipakan kayu yang akan digunakan sebagai plang tentang durasi masing-masing jenis sampah untuk terurai (Kamis, 07/08) sebagai output dari program kerja GreenCure yang juga berfokus pada pengelolaan sampah.
Rencananya Kelompok KKN 287 akan membuat 3 plang di beberapa titik sungai mengingat masyarakat di Desa Supiturang masih membuang sampah di sungai. Plang tersebut akan memberikan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan untuk suatu sampah terurai sebagai tindak lanjut dari sosialisasi bahaya pembuangan sampai di sungai.
Tidak hanya berfokus pada lingkungan dan kesehatan, program kerja turunan KKN 287 UNEJ yakni pengaktifan kembali website desa. Pada Senin (12/08), kelompok KKN 287 Universitas Jember melakukan bimbingan mengenai bagaimana cara mengoperasikan halaman website desa kepada KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) dan karang taruna Desa Supiturang. Hal ini dilakukan agar KIM dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan Kelompok KKN dalam melakukan migrasi website desa ke website yang baru.
Dalam diskusi bersama karang taruna dan KIM ini juga dijelaskan terkait dengan upaya yang perlu dilakukan untuk terus membuat website desa menjadi aktif dengan lebih sering memasukkan kegiatan yang terlaksana di desa. Harapannya KIM dapat memanfaatkan website tersebut untuk mempublikasikan berita mengenai perkembangan Desa Supiturang sehingga Desa Supiturang dikenal secara luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H