Lihat ke Halaman Asli

KKN001DESAPASEBAN

KKN/Mahasiswa/Pengabdian

Mahasiswa KKN Kolaborasi Kel 001 Turut Aktif Acara Gebyar Budaya Petik Laut Desa Paseban Jember

Diperbarui: 22 Juli 2023   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Sumber: Dokumentasi Kelompok KKN 001 Paseban

Petik laut merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang masyarakat Desa Paseban. Masyarakat desa melakukan tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan kelancaran dalam mencari nafkah, terutama bagi para nelayan yang mata pencaharian utamanya berada di laut.

Pada hari Kamis, 20 Juli 2023, mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 001 turut berpartisipasi dalam kegiatan petik laut di Desa Paseban, yaitu acara proses larung sesaji di Pantai Paseban. Menurut Bapak Sutiarso, ketua nelayan Pantai Paseban, tradisi budaya petik laut ini sudah dimulai sejak tahun 2012.

Petik laut merupakan tradisi yang melibatkan para nelayan untuk bersama-sama membuat larung sesaji yang berisi tumpeng berupa makanan dan ikan hidup dari muara sungai. Larung sesaji juga berisi ayam/iber-iber dan kepala kambing.

Acara petik laut ini telah menjadi tradisi turun-temurun sejak zaman dahulu, meskipun pelaksanaannya tidak selalu bertepatan dengan tanggal 1 Suro, tetapi harus disesuaikan dengan perhitungan harinya. Proses petik laut dimulai dengan melepas perahu larungan sesaji dari pinggir Pantai Paseban, kemudian dilepaskan di selatan ombak Pantai Paseban.

Awalnya, pelepasan perahu larungan sesaji di Pantai Paseban hanya dilakukan dari satu titik, yaitu di pantai sebelah timur. Namun, karena adanya sungai dan muara di sebelah timur pantai yang tidak terlalu jauh dari titik awal pelepasan larung sesaji, serta usulan dua titik pelepasan larung sesaji dari para nelayan, kini pelepasannya menjadi dua titik. Masyarakat setempat meyakini bahwa sesajen yang dihanyutkan dapat memudahkan proses penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline