Lihat ke Halaman Asli

KKN T 15 UNIPMA 2024

KKN T Kelompok 15 UNIPMA 2024

Implementasi TTG Rumah Burung Hantu di Dusun Getas oleh KKN-T MBKM Kelompok 15 Universitas PGRI Madiun

Diperbarui: 1 Februari 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi kelompok kkn-t 15 unipma 2024

Pertanian sebagai sektor vital dalam perekonomian sering kali dihadapkan pada tantangan utama, salah satunya adalah hama tanaman berupa tikus yang dapat merugikan hasil pertanian. Untuk mengatasi permasalahan ini, KKN-T MBKM Kelompok 15 dari Universitas PGRI Madiun mencoba menjawab tantangan tersebut dengan mengimplementasikan teknologi tepat guna. Fokus utama kelompok ini adalah mengatasi hama tikus melalui implementasi rumah burung hantu di Dusun Getas.

Hama tikus seringkali menjadi ancaman serius bagi produktivitas pertanian. Penggunaan racun tikus yang berlebihan dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengendalikan hama tanaman.

dokumentasi kolompok kkn-t 15 unipma 2024

Kelompok 15 KKN-T MBKM Universitas PGRI Madiun memilih untuk mengimplementasikan rumah burung hantu sebagai solusi alami untuk mengendalikan populasi hama. Burung hantu dikenal sebagai predator alami yang efektif dalam mengurangi jumlah tikus, serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya yang sering menjadi hama tanaman.

Rumah burung hantu dirancang dan ditempatkan secara strategis di Dusun Getas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keberadaan burung hantu. Selain itu, kelompok ini juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang manfaat dan peran penting burung hantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.

Implementasi rumah burung hantu di Dusun Getas diharapakan dapat memberikan sejumlah manfaat positif. Pertama, populasi hama tikus menurun secara alami karena predasi burung hantu. Kedua, penggunaan pestisida kimia dapat diminimalkan, mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Selain itu, keberadaan burung hantu juga memberikan dampak positif pada ekosistem lokal. Ekosistem yang seimbang dapat meningkatkan biodiversitas, menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

dokumentasi kolompok kkn-t 15 unipma 2024

Keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci kesuksesan program kerja ini. Kelompok KKN-T MBKM secara aktif bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam memahami kondisi lingkungan, mengidentifikasi hama yang dominan, dan merancang strategi implementasi rumah burung hantu yang sesuai.

Melalui kegiatan sosialisasi, masyarakat lokal turut berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dan pengendalian hama tanaman. Sinergi antara kelompok KKN-T MBKM dan masyarakat setempat menjadi pondasi untuk menciptakan solusi berkelanjutan.

Implementasi rumah burung hantu di Dusun Getas oleh KKN-T MBKM Kelompok 15 Universitas PGRI Madiun diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan pertanian. Melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal, program kerja ini berhasil menciptakan lingkungan yang seimbang, mengurangi penggunaan pestisida kimia, dan meningkatkan kesejahteraan ekosistem pertanian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline