Lihat ke Halaman Asli

Modernisasi Islam di Indonesia

Diperbarui: 8 Juni 2021   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modernisasi Islam di Indonesia. | pexels

Berbicara modernisasi selalu melibatkan globalisasi dan implikasi pada perubahan tatanan sosial dan intelektual ke dalam masyarakat tertentu. Dalam era modern umat islam sering dihadapkan pada sebuah tantangan diantaranya dalam menjawab pertanyaan tentang dimana posisi islam dalam kehidupan modern, serta bentuk islam yang bagaimana yang harus ditampilkan guna menghadapi modernisasi dalam kehidupan publik, sosial, ekonomi, hukum, politik, dan pemikiran.

Perkembangan zaman membawa banyak perubahan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang akan mengefisiensikan kedalam kebutuhan manusia. Dan hal seperti ini banyak ditemui di Negara-negara barat yang terbilang lebih dulu dalam menciptakan sebuah penemuan baru meskipun tidak semuanya.

Orang - orang islam cenderung memandang kurang suka terhadap modernisasi karena menganggap modernisasi adalah sebuah produk dari barat. Kaum muslim beranggapan dengan mengikuti peradaban barat akan menimbulkan mengenyampingkan agama. 

Baca juga: Modernisasi Islam Nusantara

Modernisasi dibarat memang memiliki keunggulan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi namun konsep yang dibawa oleh barat tidak sepenuhnya dapat diterima oleh kaum muslimin karena tidak sepenuhnya benar. Kaum muslimin lebih suka menyebutnya prinsip -- prinsip modern yang membawa pada pembaharuan islam di banding menyebutnya dengan modernisasi islam.

Memasuki babak baru dimana dunia memandang islam saat ini di zaman ini, sepeti apa? Apakah islam harus dimodernkan atau modern di islamkan. Menurut bapak Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A. atau bisa di panggil Cak Nur pernah mengomentari islam dan tantangan modernitas. 

Dalam pandangannya beliau mengatakan Al Qur'an menunjukkan risalah islam, yang mana di universitasnya dapat mengadaptasikan dengan lingkungan kultural manapun termasuk lingkungan masyarakat perkotaan modern, kemudian kemampuan islam dalam mengadaptasikan diri dengan tuntutan kebudayaan modern ini mendapatkan pengakuan oleh sejumlah ilmuan sosial. 

Baca juga: Pemikiran Islam Modern atau Ilmu Kalam Modern Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, dan Muhammad Iqbal

Salah satunya oleh Ernest Gellne yang menegaskan bahwa islam dapat di modernisasikan dan upaya modernisasi itu dapat dilakukan bersamaan dengan penemuannya. Modernisasi diupayakan berlangsung tanpa merusak keaslian dan otensitasnya sebagai agama wahyu, tuturnya begitu.

Menjadi tantangan bagi umat islam untuk menyebarkan ajaran islam di tengah - tengah masyarakat yang bisa dikatakan saat ini terlalu condong kepada kulture dari barat termasuk di Indonesia. Bertambahnya modernisasi yang masuk membawa perubahan pula pada kehidupan masyarakat dalam tatanan kehidupannya. 

Perubahan atau proses modernisasi tersebut secara cepat atau pun secara lambat di rencakan atau pun tidak di rencanakan akan tetap terjadi dan dapat berdampak tidak baik jika masyarakat khususnya umat muslim tidak berpegang pada nilai -- nilai islam yang ada. Karena yang dikhawatirkan dengan mengikuti peradaban barat (modernisasi) nantinya akan menimbulkan mengenyampingkan agama dan itu menajadi salah satu dampak tidak baik dari adanya modernisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline