Lihat ke Halaman Asli

Cegah stunting itu penting : Mahasiswa UNTIRTA BANTEN KKM 107 Sukses Menyelenggarakan Edukasi pencegahan stunting dan pemberian makanan bergizi

Diperbarui: 16 Januari 2025   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Program Pencegahan Stunting bersama peserta 

16 Januari 2025, Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 107 Desa Kemuning menggelar seminar edukasi pencegahan stunting, dengan tema Pencegahan Stunting, Aksi Bersama untuk Generasi Unggul. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat desa kemuning akan pentingnya pencegahan stunting serta pemberian bubur kacang hijau yang mengandung protein yang lengkap sehingga dapat membantu  pertumbuhan tubuh dan pembentukan sel-sel serta meningkatkan berat badan.

Kegiatan ini berlangsung di balai desa dan diikuti oleh ibu rumah tangga, balita dan kader posyandu. Acara diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya yang diikuti seluruh peserta. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sambutan kepala desa yang menyampaikan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan mengkonsumsi daun kelor yang kaya akan gizi, terutama protein.

Sambutan terakhir diberikan oleh Tubagus Rafli Ramadhani selaku ketua kelompok KKM 107, yang menjelaskan secara singkat tentang stunting, ia menekankan pentingnya pemahaman stunting pada ibu hamil. "Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dapat mempengaruhi status gizi anak, semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi, semakin baik status gizi anak, yang diharapkan dapat mengurangi resiko stunting. Stunting tidak hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang masa depan bangsa." ujarnya

Dokumentasi sambutan dari ketua kelompok KKM 107 Desa Kemuning

Penyampaian materi disampaikan oleh bidan raudohtul janah S.Keb, yang di moderatori oleh Muhammad Dzaky Hafizh Alfikry, ia menegaskan pentingnya imunisasi pada bayi dan gizi pada ibu hamil ada setidakmya 10 point yang disinggung. "Perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun, pemberian ASI, perbaiki masalah menyusui, beri olahan protein hewani pada MPASI, melakukan imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, perilaku hidup bersih dan sehat, memakai jamban yang sehat, atasi masalah kesehatan anak dan yang terakhir selalu menambah ilmu kesehatan, " Ujarnya

Untuk meningkatkan pemahaman peserta, seminar ini juga menyelenggarakan sesi tanya jawab dan diskusi. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber dan berbagi pengalaman mereka terkait pola asuh dan tantangan dalam menjaga kesehatan anak. Perwakilan KKM UNTIRTA, Annisa salsyabila, menyampaikan harapannya agar seminar ini membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Kemuning. "Kami berharap kolaborasi antara posyandu dan kami ini dapat memberikan manfaat besar dan menjadi langkah awal untuk menciptakan keluarga yang sehat karena isu stunting juga menjadi fokus dari negara indonesia ," ujar Annisa salsyabila.

Kegiatan diakhiri dengan pembagian bubur kacang hijau dan susu kepada balita,ibu rumah tangga dan ibu hamil. Ketua Ibu PKK mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan berharap kerja sama serupa dapat terus berlanjut.

Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, pemerintah dapat menjadi kekuatan utama dalam mengatasi masalah kesehatan seperti stunting. Dengan upaya bersama dan edukasi yang terus menerus, diharapkan angka stunting di wilayah khususnya desa kemuning dapat terus ditekan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat semakin meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline