Lihat ke Halaman Asli

KKM Gema Kita 178

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Parenting Itu Penting: Persiapan Anak Masuk Sekolah Dasar

Diperbarui: 11 Januari 2024   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok PDD KKM Kelompok 178

Tawangrejeni, 10 Januari 2024 - Kegiatan sosialisasi parenting dengan tema "Parenting Itu Penting: Persiapan Anak Masuk Sekolah Dasar" telah sukses diselenggarakan di desa Tawangrejeni oleh Mahasiswa KKM Kelompok 177, 178, dan 179 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini dihadiri oleh 30 orang wali murid dari TK B yang berada di wilayah desa tersebut. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai pentingnya peran mereka dalam mendukung anak-anak mereka saat memasuki fase sekolah dasar.

Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa, Alifan Hakim, yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme para orang tua yang hadir. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, guru, dan masyarakat.

Selanjutnya, Kepala Desa Tawangrejeni, Bapak Didik Wahyudi, memberikan sambutan. Beliau menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka dalam proses pembelajaran. Bapak Didik juga mengingatkan tentang nilai-nilai luhur yang perlu ditanamkan dalam keluarga sebagai pondasi kuat bagi perkembangan anak. Bahkan, Bapak Didik Wahyudi menyatakan akan membuat anggaran khusus untuk memberikan reward kepada siswa-siswa berprestasi di desa ini. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi anak-anak untuk terus berprestasi di sekolah.

Pemateri utama acara ini adalah Rika Fu'aturosida, S.Psi, M.A., salah satu dosen psikologi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memiliki pengalaman dalam membimbing orang tua dalam menghadapi perubahan tahap perkembangan anak. Dalam presentasinya, Ibu Rika menyampaikan bahwa memasuki sekolah dasar merupakan fase krusial dalam pembentukan karakter anak. Ia memberikan tips dan strategi kepada orang tua tentang bagaimana mereka dapat mendukung anak-anak mereka agar lebih siap menghadapi tantangan di sekolah dasar.

Ibu Rika Fu'aturosida juga menyoroti aspek-aspek penting seperti kemandirian, kreativitas, dan kemampuan sosial anak-anak. Ia memberikan contoh kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak di rumah untuk meningkatkan keterampilan ini. Selain itu, pemateri juga memberikan wawasan mengenai pola asuh yang efektif dan memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang secara optimal.

Setelah pemaparan materi, acara selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Dalam sesi Tanya jawab ada 2 pertanyaan dari audiens yaitu 1) Bagaimana cara mengatasi anak yang tantrum? 2) Bagaimana solusi menangani anak yang di bully di sekolah?. Ibu Rika memberikan tips cara mengatasi anak yang tantrum, yaitu: a) Memahami penyebab tantrum anak. b) Berkomunikasi dengan anak harus tenang dan penuh pengertian. c) Memberikan pilihan (bernegosiasi) dan membuat perjanjian kepada anak untuk mengurangi tantrum. d) Mengajari menunda sesuatu yang diinginkan, jangan semua yang diinginkan anak langsung dituruti. e) Memberikan peringatan. f) Jangan menggunakan hukuman fisik, seperti memukul. Kemudian tips menangani anak yang di bully di sekolah: a) Mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian, tanpa mengkritik atau menyalahkan. b) Memberikan dukungan kepada anak untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. c) Melatih anak untuk menghadapi situasi bullying dengan cara yang positif tanpa menggunakan kekerasan. d) Mencari bantuan dari ahli psikologi untuk menyembuhkan psikis anak.

Dalam kegiatan tersebut, panitia juga menyediakan pos konseling bagi para orang tua yang ingin konsultasi dan berbagi pengalaman mereka dalam mendidik anak. Konselernya yaitu lIbu Rika  dan 3 mahasiswa KKM jurusan psikologi.

Kegiatan sosialisasi parenting ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di desa Tawangrejeni. Dengan meningkatnya pemahaman orang tua mengenai peran mereka dalam mendukung anak-anak memasuki sekolah dasar, diharapkan akan tercipta lingkungan keluarga yang lebih harmonis dan mendukung perkembangan optimal anak-anak dalam aspek pendidikan dan psikososial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline