Lihat ke Halaman Asli

KKM 52 RAVIDA

Kuliah Kerja Mahasiswa

KKM Kelompok 52 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Eksplorasi Home Industry Shuttlecock Di Desa Sumberngepoh

Diperbarui: 2 Februari 2025   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa KKM 52 mewawancarai pemilik usaha shuttlecock (Dokumentasi Pribadi)

KKM KELOMPOK 52 UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG: EKSPLORASI HOME INDUSTRY SHUTTLECOCK DI DESA SUMBERNGEPOH

Pada tanggal 17 januari 2025, Mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 52 berkunjung ke tempat produksi shuttlecock di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang, Kota Malang. Karena Home Industri Suttlecock ini memiliki sejarah industri rumahan yang panjang. Produksi ini awalnya dilakukan sebagai pekerjaan sampingan oleh beberapa keluarga, tetapi seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar, bisnis ini berkembang menjadi industri rumahan yang melibatkan lebih banyak orang. Produksi Shuttlecock di Desa Sumberngepoh terkenal karena kualitasnya dibuktikan dengan adanya beberapa merek yaitu Srigading dan bola dewi yang baru diluncurkan dan didirikan oleh penerus bapak ini yaitu anaknya.

Cara mempasarkan home industri ini dengan cara dari kenalan teman teman lama lalu kita menitipkan nya karena pada zaman dulu masih belum ada handphone, meskipun dengan cara itu kita harus bersiap siap untuk menghadapi kebohongan dan kerugian yang besar. Proses suttlecock ini terbilang cukup lama. Maka dari itu Shuttle cock dari Indonesia itu lah yang bagus akan tetapi terhalang oleh ketersediaan bulu dari Indonesia, oleh karena itu perlu adanya kerjasama dari Taiwan, dengan dibuktikannya barang itu turun dari Surabaya lalu disortir lagi di Arjosari. Home industry ini pernah melakukan suatu kegiatan ekspor ke Singapura, dengan melakukan kerjasama bersama Singapura. Home industry ini juga sudah sampai di wilayah berbagai Indonesia seperti di Kalimantan dan Purwokerto dan jakarta. Kualitas shuttlecock sangat bergantung pada bahan baku dan keterampilan perakitnya.

Foto Mahasiswa KKM 52 belajar langkah-langkah pembuatan shuttlecock (Dokumentasi Pribadi)

untuk proses pembuatannya dimulai dari pembersihan bulu bebek terlebih dahulu menggunakan mesi oven khusus pembersihan bulu dan dilanjutkan dengan pemotongan agar terbentuk menjadi sebuah cetakan bentuk cock yang diinginkan, setelah bulu -- bulu itu terbentuk, akan dilanjutkan ke tahap perapihan bulu agar menjadi lebih kokoh dan tidak gampang patah. Setelah tahapan ini selesai, akan masuk ke tahap perancangan cock dengan memasukkan bulu-bulu tadi ke bagian kepala pentolan cock dengan aturan arah yang sudah ditentukan sehingga ketika menggunakan cock nya menajadi sesuai standart permainan dalam bulu tangkis, selanjutnya memasuki tahapan penjahitan dan penge-lem-an agar bulu-bulu nya tidak mudah terurai dan lepas, dan tahapan terakhir adalah merapikan sekaligus pemberian lable pada bagian dalam kepala pentolan cock.

Pada tahun ini merupakan salah satu tahun dengan harga yang melonjak mahal, berbeda dengan pada zaman dahulu, dimana penjualan satu karton dari cock itu sendiri adalah 300, akan tetapi pada zaman sekarang berubah menjadi 13 juta. Home industry Shuttlecock ini memberikan manfaat yang banyak bagi penduduk lokal nya seperti menjadi salah satu penggerak utama perekonomian lokal dan menciptakan pendapatan lebih bagi banyak kepala keluarga. Dan memberi peluang kepada anak muda untuk mencoba dan berlatih untuk memproduksikan Home Industry ini.  Dengan adanya kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih baik di masa mendatang bersama Mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 52.

Foto bersama Mahasiswa KKM 52 bersama para pembuat shuttlecock(Dokumentasi Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline