Lihat ke Halaman Asli

KKM26 Katalis Aksara

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

"Hemat Pangkal Kaya" : Edukasi Literasi Finansial melalui Praktik Pembuatan Celengan dari Recycled Waste di MI Mamba'ul Hidayah Desa Sidorejo

Diperbarui: 22 Januari 2025   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Foto bersama siswa-siswi kelas 5 (sumber : dokumentasi pribadi).

Literasi finansial atau istilah sederhananya kemampuan mengelola keuangan merupakan salah satu life skills yang harus ditanamkan sejak usia dini. Salah satu keterampilan mengelola keuangan termasuk bijak menggunakan uang, menyisihkan sekian persen untuk ditabung, serta mampu menganalisis kebutuhan dan keinginan. Sebagai salah satu program kerja unggulan yang diamanatkan oleh Universitas, mahasiswa KKM 26 UIN Malang menggagas proyek pembuatan celengan dari recycled waste (seperti botol plastik, toples plastik, kardus, karton, dan lain sebagainya) di MI Mamba’ul Hidayah Desa Sidorejo.

Gambar 2. Kelompok 6 sedang membuat celengan dari toples (sumber : dokumentasi pribadi).

Gambar 3. Kelompok 9 sedang membuat celengan dari kaleng (sumber : dokumentasi pribadi).

Program kerja ini merupakan hasil pemikiran reflektif mahasiswa bahwa gaya hidup “hedonisme” (menurut KBBI, pandangan yang menganggap kenikmatan materi sebagai tujuan hidup) bisa saja mengancam kesejahteraan. Mengapa demikian? Hal ini simple sebetulnya, sebab seiring berkembangnya generasi dari Generasi X, ke Generasi Millennials, lalu Generasi Z, hingga Generasi Alpha, orang-orang cenderung haus validasi dari orang di sekitarnya. Kebutuhan pokok dikalahkan dengan keinginan belaka. Sudah pasti, hal ini berbahaya jika tidak ada edukasi komprehensif. 

Sadar akan keadaan ini, mahasiswa mengajak siswa-siswi kelas 5 MI Mamba’ul Hidayah, yang merupakan Gen Alpha, untuk terlibat dalam pembuatan celengan dari recycled waste. Selain itu, edukasi tentang pentingnya berhemat dan mengatur uang saku dari orang tua juga digalakkan oleh mahasiswa KKM 26. Pertama, 50 siswa-siswi kelas 5 dibagi menjadi 10 kelompok yang berisikan 5 orang anggota dan didampingi oleh tiap mahasiswa. Setelah itu, mereka melakukan brainstorming untuk membuat celengan yang paling menarik. Kemudian, setiap anak diberi tugas untuk mengerjakan “prakarya” tersebut. Melalui kegiatan positif ini, para siswa-siswi kelas 5 diberi pengalaman langsung dalam membuat celengan, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk menabung uang jajan sehari-hari. 

Gambar 4. Celengan hasil karya dari siswa-siswi kelas 5 (sumber : dokumentasi pribadi).

Menutup kegiatan dan sekaligus program kerja besar ini, para siswa-siswi dikumpulkan di dalam kelas untuk menantikan detik-detik pengumuman kelompok dengan celengan yang paling indah dan kreatif. Akhirnya, terdapat tiga kelompok yang berhak menerima reward dari mahasiswa, yaitu kelompok 9, 1, dan 6. Briliyan “Iyan” Figur, selaku penanggungjawab dari program kerja ini berharap agar anak-anak bisa menerapkan ilmu yang telah diberikan secara sukarela oleh mahasiswa KKM 26. Seluruh mahasiswa KKM 26 pun turut mengungkapkan harapannya agar anak-anak di Desa Sidorejo ini bisa melanjutkan ilmu tersebut dan terus memberi kebermanfaatan ke depannya. 

Author : Kurniawan Agus Fiqih Budiman

Editor : Kurniawan Agus Fiqih Budiman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline