Lihat ke Halaman Asli

Nida Khaerani Fikriyah

KKM 185 Kelurahan Turen

Manasik Haji: Santri TPQ Guna Memupuk Rasa Kerinduan akan Baitullah, dan Mengenal Diri

Diperbarui: 26 Januari 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta Manasik Haji Bersama KKM UIN Malang

Manasik haji KKM UIN Malang dan KBIHU (Kelompok bimbingan ibadah haji dan umroh) Turen di Masjid Besar Al-Azhar pada 21 Januari 2024, di Kelurahan Turen, menghadirkan lebih dari 70 peserta dari 2 TPQ. Dibagi menjadi 2 rombongan dan 7 regu, setiap regu beranggotakan 10 anak. Notabane, dalam manasik haji yang di selenggarakan oleh pihak KKM UIN Malang, berhasil mengajak KBIHU untuk bekerjasama yang seyogianya  masyarakat ketahuhui merupakan pelatih manasik profesional dan telah mendapatkan amanah dalam PMA (peraturan mentri agama) No. 7 tahun 2003. Ini salah satu apresiasi untuk pihak KKM UIN malang karena bisa menyatukan sinergi dari kelompok - kelompok masyarakat dalam acara yang melibatkan 100 orang lebih yang terdiri dari anak - anak,pemuda,orang tua, Ormas hingga guru dan kiyai di kelurahan turen. Acara ini di awali dengan registrasi pada pukul 06.30-07.15, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana, Pembina KBIHU, dan pendamping.

Pengarahan pihak KBIHU bersama KH. El Junaedi

Pembina KBIHU Bapak Ende menyampaikan “makna haji yang sebenarnya adalah ‘arofah yang artinya mengenal, sejatinya haji adalah mengenal diri kita, karena siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya, saya berharap dari manasik hari ini bukan hanya peserta tetapi kita semua juga mendapat karom nya”. KH. El Junaedi, Kiyai KBIHU Turen, memimpin manasik haji dengan semangat peserta dalam setiap rukun haji. KBIHU Al-Azhar berharap pelaksanaan manasik ini meninggalkan kesan mendalam di hati anak-anak TPQ. Detail seperti menjaga Pundak kiri dari ka'bah, pelaksanaan rukun yamani, dan isyarat mencium hajar aswad diharapkan memberikan pengalaman berharga.

Peserta tawaf per kloter

Hikmah manasik haji dirasakan tidak hanya oleh peserta, tetapi juga mengundang tangisan bahagia dari orang tua yang hadir. Seorang wali murid menceritakan pengalaman anaknya yang membuat hati tersentuh, mengungkapkan keinginan pergi ke Mekkah bersama orang tua. Harapan penyelenggara adalah agar semua yang hadir dapat merasakan kerinduan akan Baitullah, mengenal diri, dan memupuk rasa rindu tersebut hingga Allah memanggil untuk menjadi tamu-Nya.

Tidak ada harap yang lebih besar dari pihak penyelenggara melainkan semua yang hadir dapat merasakan kerinduan akan Baitullah, mengenal diri, dan memupuk rasa rindu itu sampai Allah memanggil untuk menjadi tamu Nya, aamiin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline