Akhir tahun 2022 ini, UIN Malang mengadakan suatu kegiatan yang diwajibkan bagi mahasiswa semester 5. Kegiatan tersebut merupakan sebuah pengabdian kepada masyarakat dengan objek sasaran masayrakat wilayah Malang Raya. Dalam ruang lingkup perkuliahan kegiatan yang dimaksud adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata), namun UIN Malang dibawah naungan LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) menyebut kegiatan ini dengan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) dengan "Membangun Desa Berkelanjutan".
Kegiatan ini dilakukkan selama kurun waktu 40 hari dengan sasaran yang ditujukan, yaitu Pemerintah desa, Sekolah, Tempat Pendidikan Al-Qur'an, dan UMKM yang memiliki potensi didaerah tersebut. Pada kegiatan ini kelompok KKM 178 berkesempatan melalukukan pengabdian kepada masyarakat Desa Sananrejo Turen.
Pada tanggal 21 Desember 2022 Desa Sananrejo mengadakan kegitan sosialisasi serta pelayanan di bidang kesehatan atau POSYANDU. Dimana fokus utama kegiatan ini adalah ibu hamil, sehingga tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah "Antenatal Care (ANC) Tepadu". Kegiatan ini berpusat di Balai Desa Sananrejo Kecamatan Turen. Pelaksanaanya sendiri dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00 WIB. Peserta yang menghadiri kegiatan Antenatal Care Terpadu berjumlah 15 orang, mayoritas ibu hamil yang menghadiri kegiatan tersebut dalam masa kandungan sekitar 1-3 bulan.
Kemudian dari kegiatan tersebut, anggota kelompok KKM 178 yang bertugas di Desa Sananrejo, pada hari tersebut memiliki kesempatan untuk membantu kader POLINDES pelaksana dalam kegiatan Antenetal Care Terpadu. Terdapat lima mahasiswa yang membantu menyukseskan acara tersebut. Mahasiswa tersebut melakukan aktifitas berupa membantu mendata peserta, membantu menimbang, mengondisikan para peserta agar mendapatkan fasilitas yang ada secara merata.
Antenatal Care (selanjutnya akan disingkat ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil. Tujuan dilakukan ANC adalah: Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif. Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan. Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu:
- Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat.
- Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 -- dibawah 140/90.
- Tentukan nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA).
- Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin.
- Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid).
- Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
- Pemberian Tablet zat besi.
- Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV).
- Tata laksana kasus.
- Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan paska persalinan.
Khusus untuk imunisai TT, ada beberapa yang perlu diketahui, yaitu vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda. Berikut tahapannya:
- TT1: pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)
- TT2: 4 minggu setelah TT1
- TT3: 6 bulan setelah TT2
- TT4: 1 tahun setelah TT3
- TT5: 1 tahun setelah TT4
Dari kegiatan yang dilalukkan oleh Polindes Desa Sananrejo dengan melibatkan mahasiswa KKM UIN Malang diharapkan bisa memberikan pengetahuan serta palayaan terhadap ibu hamil di desa tersebut, sehingga bisa mengurangi masalah stunting di wilayah Sananrejo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H