Lihat ke Halaman Asli

kkm175sanggaswadaya

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Partisipasi KKM 175 dalam Acara Rutinan Tahlil Setiap Malam Jumat Mendapat Jamuan Hangat di Dusun Sempu Kerep

Diperbarui: 27 Desember 2024   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Foto Kegiatan Tahlilan Rutin Jum'at Legi RT 41 Sempukerep, Dalisodo

Partisipasi KKM 175 dalam Acara Rutinan Tahlil Setiap Malam Jumat Mendapat Jamuan Hangat di Dusun Sempu Kerep

Kelompok Kegiatan Mahasiswa (KKM) Reguler Kelompok 175 kembali menunjukkan partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan keagamaan. Pada kesempatan ini, mereka turut mengikuti tradisi tahlil yang diadakan di lingkungan Dusun Sempu Kerep. Kegiatan tersebut berlangsung dalam dua sesi, yaitu di masjid setelah sholat Maghrib dan di rumah warga setelah sholat Isya'.Kegiatan pertama dilaksanakan di masjid Dusun Sempu Kerep, dimulai setelah sholatt Maghrib. Dalam suasana yang khusyuk, mahasiswa bersama warga membaca Surat Yasin dan dilanjutkan dengan tahlil. Momen ini menjadi ajang ibadah sekaligus sarana untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan tersebut disambut hangat oleh warga, menciptakan suasana yang penuh keakraban.


Setelah sholatt Isya, kegiatan tahlil dilanjutkan di salah satu rumah warga. Berbeda dengan sesi sebelumnya, pada kesempatan ini hanya dilakukan pembacaan tahlil tanpa diawali dengan pembacaan Surat Yasin. Meskipun demikian, suasana khidmat tetap terjaga. Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap tradisi lokal, tetapi juga menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan.


Keterlibatan KKM Reguler Kelompok 175 dalam tradisi tahlil ini memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi keagamaan, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa untuk memahami kehidupan masyarakat desa secara lebih dekat. Tradisi tahlil yang diikuti bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga simbol solidaritas dan kebersamaan yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat.


Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat belajar nilai-nilai kebersamaan dan empati yang akan menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka di masa depan. Semoga langkah kecil ini memberikan dampak positif, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat yang terlibat, serta memperkuat hubungan antara keduanya.

Penulis : KKM 175 ( Sangga Swadaya )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline