Lihat ke Halaman Asli

Keluarga Unggul Melalui Pencegahan Stunting dan Penerapan Parenting di Desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang

Diperbarui: 11 Februari 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Isu Stunting belakangan ini sedang hangat diperbincangkan banyak orang. Stunting sendiri adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat atau terhenti karena kekurangan asupan gizi yang cukup selama masa pertumbuhan awal, yaitu dari konsepsi hingga usia 2 tahun, yang merupakan masalah kesehatan kronis dengan dampak jangka panjang serius terhadap pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Di Indonesia sudah banyak ditemukan isu stunting, berdasarkan hasil riset Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 dan 2020 prevalensi stunting tercatat sebesar 26,9 persen. Pada tahun 2017 Pemerintah telah meluncurkan program Rencana Aksi Nasional Penanganan stunting pada Tingkat nasional, daerah terutama desa. Salah satu pendekatan yang diselenggarakan oleh Kelompok Mahasiswa KKM Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang yaitu dengan diadakannya penyuluhan mengenai pentingnya parenting untuk mencegah stunting. Di Desa Sawahan, program ini menjadi harapan baru dalam menjaga generasi muda dari dampak buruk stunting.

Penyuluhan mengenai stunting dan parenting di Desa Sawahan bukan hanya sekadar sesi informasi, tetapi juga platform interaktif di mana orangtua diajak untuk terlibat aktif dalam mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru tentang pola asuh yang sehat. Dalam kelas ini, para peserta diajarkan tentang pentingnya gizi seimbang, praktik pola makan yang baik, serta perawatan kesehatan dan sanitasi yang benar.

Keterlibatan aktif KKM UIN Malang dalam program ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang kesehatan, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan sosial kepada para orangtua. Melalui diskusi kelompok dan sesi tanya jawab, para peserta dapat berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama untuk mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam mendidik anak-anak mereka.

Salah satu aspek kunci dari penyuluhan ini adalah pemberdayaan perempuan sebagai agen perubahan dalam keluarga. Para ibu di Desa Sawahan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi peran penting dalam memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat dan terhindar dari stunting. Selain itu, melalui pelatihan ini, mereka juga menjadi penyebar informasi dan dukungan bagi masyarakat sekitar.

Hasil awal dari program ini menunjukkan dampak positif yang signifikan. Para orangtua lebih mengetahui pola makan yang baik untuk keluarga, lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan, serta peningkatan pengetahuan mengenai praktik pola asuh anak yang baik. Selain itu, terlihat juga peningkatan hubungan antara orangtua dan anak-anak mereka yang memperkuat pondasi kesehatan mental dan emosional.

Dengan kerjasama yang kuat antara KKM UIN Malang dan masyarakat Desa Sawahan, harapan untuk mengakhiri stunting dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal semakin nyata. Program penyuluhan menganai stunting dan parenting ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang memberdayakan komunitas lokal untuk menjadi agen perubahan dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka, sebuah langkah maju menuju masa depan yang lebih cerah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline