Lihat ke Halaman Asli

Kiwi Aliwarga

relentless pursuit of excellence!

Venture Builder Way, Pesantren Wirausaha dan Inisiatif Kredit Startup Milenial

Diperbarui: 25 Oktober 2023   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Startup di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) - sumber : Humas Unusa

Venture Builder Way, Pesantren Wirausaha dan Inisiatif Kredit Startup Milenial

Baru saja bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023. Saya sebagai Sekjen Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) melihat pentingnya menumbuhkan pesantren wirausaha atau entrepreneurship.

Para santri yang jumlahnya puluhan juta adalah kaum muda belia yang sangat menentukan masa depan bangsa. Mereka memiliki potensi besar untuk memajukan Indonesia setara dengan bangsa lain. Tahapan Pemilu 2024 juga mulai mencuatkan ide dan gagasan dari pasangan capres dan cawapres yang berupa inisiatif dana abadi pesantren dan kredit startup untuk milenial.

Mayoritas keluarga santri memiliki latar belakang profesi sebagai petani. Mereka harus diberi bekal agar nantinya tidak hanya pandai berdakwah, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah berbagai bidang kehidupan. Terutama nilai tambah di pedesaan, baik nilai tambah yang terkait produk lokal maupun nilai tambah yang berbentuk konten Keindonesiaan di bidang industri kreatif, media massa, maupun konten pendidikan masyarakat.

Kondisi pesantren yang identik dengan pedesaan sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini yang kekurangan jumlah wirausahawan. Dibandingkan dengan negara lain, persentase jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,8 persen dari jumlah penduduk saat ini. 

Padahal suatu negara dikatakan berdaya saing global idealnya memiliki jumlah wiraswasta nya melampaui 4 persen yang tersebar hingga pelosok pedesaan. Para santri yang jumlahnya jutaan perlu didorong untuk menjadi pelaku usaha di pedesaan. Perlu menanamkan budaya berwirausaha di kalangan santri untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.

Kembali ke tanah air untuk mengabdi (dokpri )

Kiwi Way

Saya menaruh perhatian besar terhadap sektor pertanian, ketenagakerjaan di pedesaan dan memperbaiki tingkat pendapatan masyarakat desa. Perjalanan hidup saya sebagai entrepreneur dimulai di tahun 1998 dengan mendirikan UMG Myanmar yang berfokus di Industri suku cadang alat berat.

Berkat kerja keras dan kegigihan bersama tim, UMG Myanmar mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dan 50 persen pangsa pasar Myanmar dalam beberapa tahun. Setelah fokus mengembangkan UMG Myanmar, saya tertarik untuk menekuni bidang yang berbeda dengan mendirikan UMG Idealab sebagai perusahaan Venture Capital pada tahun 2015.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline