Lihat ke Halaman Asli

Revenge

Diperbarui: 27 Agustus 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber : pixabay.com


Fatima menarik napas dalam-dalam saat turun dari taksi. Setelah dua tahun bekerja keras di Arab Saudi, ia akhirnya pulang.

Dengan hati yang penuh harap, ia menarik kopernya dan melangkah menuju rumah yang telah lama ia rindukan.

Namun, langkahnya terhenti di depan pintu ketika mendengar suara riuh dari dalam rumah.

Alunan musik dan suara tawa terdengar jelas. Fatima bingung. Ia tidak tahu ada acara apa di rumahnya. Dengan hati-hati, ia membuka pintu dan masuk.

Ruangan itu penuh dengan orang-orang yang mengenakan pakaian pesta. Dekorasi pernikahan memenuhi ruang tamu.

Fatima tertegun, matanya mengamati setiap detail. Tidak mungkin ada pernikahan di rumah ini, pikirnya.

Namun, pandangannya tertuju pada panggung kecil di tengah ruangan, di mana Hans, suaminya, berdiri bersama adik tirinya, Safira. Keduanya mengenakan pakaian pengantin.

"Apa yang terjadi di sini?" suara Fatima bergetar. Semua mata tiba-tiba tertuju padanya.

Hans, yang tampak terkejut melihat kehadirannya, segera mendekatinya. "Fatima, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," katanya dengan suara rendah.

"Fatima! Sudah pulang rupanya," suara nyaring ibu mertua Fatima, Dera, memecah keheningan. "Kau datang di saat yang tepat untuk melihat pernikahan ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline