Lihat ke Halaman Asli

"Kursi Panas" Menunggu Anas

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Arus deras di musim tahun politik menarik perhatian sebahagian masyarakat, para kader parpol Demokrat tak ubahnya tak putus dirundung malang diterjang badai korupsi.Satu persatu antri di loket KPK untuk siap menerima anugrah investigasi penyidik KPK. Terakhir kader demokrat Anas Urbaningrum yang tampak tegar terkait sangkaan kasus yang dideranya.Bukanlah Sang Anas jika tidak berontak dengan pernyataan politiknya yang cukup mengelitik dan panas.

Masih sempat membangun  ormas yang disebut PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) sebagai bentuk bahwa Sang Anas masih laku keras tentang idialismenya pergerakan meski itu sah-sah aja,sekurangnya menunjukan pada publik Indonesia masih ada pergerakan ormas. Hanya saja masyarakat tentu memiliki penilaian yang lebih cerdas dan seterusnya karena PPI diciptakan apakah hanya bentuk perlawanan pada partai Demokrat dan seterusnya.

Akan menjadi menarik bilamana kasus yang didera Anas tidak terbukti di persidangan nantinya meskipun KPK jika sudah bekerja dengan status tersangka tidak pernah meleset nasib seseorang yang diguga korupsi,agaknya terlalu emosional pernyataan Anas jika harus digantung di tugu monas gara-gara satu rupiah saja karena sudah ditunggu di kursi panas .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline