Lihat ke Halaman Asli

Waskito Dawam

Mahasiswa D3 Teknologi Komputer Telkom University

Tindak Korupsi di Era Digital: Ancaman dan Solusi di Tengah Kemajuan Teknologi

Diperbarui: 7 Januari 2025   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemajuan teknologi telah membawa banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk komunikasi, pendidikan, dan pengelolaan keuangan. Namun, di balik kemajuan ini, ancaman tindak korupsi di era digital kian meningkat. Digitalisasi yang bertujuan meningkatkan transparansi sering disalahgunakan oleh oknum untuk korupsi. Fenomena ini menjadi bagian dari cyber crime yang kini merambah ke ranah pemerintahan, bisnis, dan masyarakat umum. Artikel ini akan mengulas bagaimana tindak korupsi di era digital terjadi, dampaknya, serta langkah-langkah untuk menanggulanginya.

Tindak Korupsi di Era Digital: Bentuk dan Modus Operandi

Tindak korupsi di era digital meliputi manipulasi data, penyelewengan dana digital, dan penggelapan aset dengan teknologi. Menurut laporan Transparency International, sekitar 25% kasus korupsi global yang terungkap dalam dekade terakhir melibatkan elemen digital, menunjukkan bagaimana teknologi menjadi alat yang sering disalahgunakan. Beberapa modus operandi yang sering ditemukan antara lain:

  1. Manipulasi Data Elektronik: Dengan kemajuan teknologi, data-data penting, seperti laporan keuangan, catatan pajak, dan dokumen kontrak, disimpan dalam format digital. Oknum koruptor memanipulasi data untuk menyembunyikan aliran dana atau menciptakan laporan palsu, seperti manipulasi anggaran pemerintah daerah.

  2. Penggunaan Rekening Bank Fiktif: Pembukaan rekening bank dengan identitas palsu menjadi cara mencuci uang hasil korupsi, terutama dengan transaksi daring yang sulit dilacak.

  3. Penyalahgunaan Sistem Elektronik Pemerintah: Sistem pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik (e-procurement) dirancang untuk mencegah korupsi. Namun, sistem ini kerap disusupi oleh oknum yang memanfaatkan celah keamanan untuk mengatur pemenang tender secara tidak adil. Dalam beberapa kasus, manipulasi ini melibatkan kolusi antara pejabat dan penyedia jasa.

  4. Serangan Siber terhadap Institusi Pemerintah atau Swasta: Tindak korupsi juga terjadi melalui serangan siber, seperti peretasan, yang bertujuan untuk mencuri informasi rahasia atau memeras institusi tertentu. Serangan ransomware terhadap data penting menjadi ancaman serius yang dimanfaatkan pelaku.

Dampak Tindak Korupsi di Era Digital

Tindak korupsi di era digital tidak hanya merugikan keuangan negara dan masyarakat, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan kepercayaan publik terhadap institusi. Berikut adalah beberapa dampak signifikan:

  1. Kerugian Finansial: Uang yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan malah dialihkan untuk kepentingan pribadi. Kerugian ini juga berdampak pada masyarakat yang kehilangan layanan publik layak. Diperkirakan, negara berkembang kehilangan miliaran dolar setiap tahun akibat korupsi.

  2. Erosi Kepercayaan Publik: Ketika korupsi terungkap, masyarakat cenderung kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan lembaga terkait. Hal ini berdampak negatif pada stabilitas sosial dan ekonomi. Di beberapa negara, kepercayaan rendah terhadap pemerintah menjadi penghalang dalam penerapan kebijakan publik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline