[caption caption="habib riziq STOP jangan berisik"][/caption]
Syirik adalah tindakan mempertuhankan manusia. Atau menjadikan manusia sebagai tuhannya adalah termasuk syrik atau mempersekutukan Allah. Termasuk didalam mengtuhankan manusia itu adalah pemuka-pemuka agama,ulama, pendita, para auliya’,para solehin dan sebagainya.
Bukankah itu yang bertahun-tahun diyakini bahkan dipertontonkan anggota dan pimpinan front pembela islam FPI? Mereka dengan atribut kearab-arab-an dengan teriakan berbahasa arab dan tuisan arab seolah-olah sudah menjadi "tuhan" bagi orang lain. Bahwa pikiran mereka benar dan orang lain --yang tidak sependapat dengan pikiran sesat mereka-- salah sehingga layak untuk dizolimi. Layak untuk dijegal habis-habisan?
Sekali lagi tindakan syirik itu dibungkus dengan persengkokolan jahat dalam kegiatan Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah yang digelar Jumat 25 Februari 2016. Adapun kesepakatan jahat itu, malah mereka proklamasikan, yakni mereka bersepakat untuk menjegal Basuki Tjahaja Purnama kembali terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Jelas tindakan itu makar. Bahwa Indonesia adalah negara PANCASILA dan berpedoman pada Bhineka Tunggal Ika, TITIK. Maka sudah saatnya kelompok yang tidak sanggup tunduk diusir dari negeri ini. karena itu, polisi harus menindak tegas segala macam taktik yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Tindak dan Tangkap Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah yang bersepakat untuk seenaknya, sakarape dewe, menjegal siapapun, warga negara Indonesia yang berhak terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Apa sih tindakan nyata FPI untuk membangun Jakarta?
Entah berkedok apapun, toh tercium oleh pers kalau dalang di balik itu tak lain dan tak bukan adalah Habib Riziq dan organisai preman berjubah santri, FPI. Mereka juga melakukan makar dengan mengangkat Gubenur Jakarta versi FPI.
Apa kabar tuh si gubernur? Udah lakukan apa aja untuk menumpas kejahatan? Kok diam saja menghadapi bisnis lendir, maksiat, narkoba, premanisme, pencurian listrik di Kalijodo (dan masih banyak tempat lainnya).
- Apakah FPI terutama yang warga Jakarta sudah beku otaknya sampai tidak bisa merasa berbagai usaha perbaikan yang sudah dan sedang dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta yang sah dan legal (baca Gubernur Ahok).
- Apakah FPI tidak sadar kalau Gubernur DKI Jakarta "yang penting islam" selama ini, sebutlah Foke, Sutiyoso, Cokropranolo, kalau serius diusut, bakal kebongkar korupsinya.
- Apakah FPI tidak pernah sekolah, sampai nggak tahu kalau ada Gubernur DKI Jakarta. Henk Ngantung, yang beragama Katholik yang berhasil mendesain Jakarta sebagai kota yang keren. Sementara gubernur lainnya cuma menikmati.
- Apakah FPI nggak pernah baca koran, justru orang islam, sebutlah Menteri Agama yang terbukti korupsi dan silakan menjenguk di penjara, tempat orang-orang terbukti melakukan kejahatan. Jadi teringat anggota DPR dan anaknya yang beragama islam justru kebongkar korupsi pengadaan Al-Quran.
- Apa sih tindakan nyata FPI untuk membangun Jakarta yang damai, adil, dan sejahtera?
Sekali lagi tulisan ini bukan cacian terhadap Agama apapun. Tulisan ini menyatakan anti terhadap oknum yang menjual agama, terhadap kelompok yang menjual agama padahal tindakannya berbanding 180 derajat dari ajaran agamanya.
Jadi warga Jakarta yang heterogen dari segi agama, budaya, suku dan ras, bahkan berbeda penghasilan, status, dan gaya hidup sudah saatnya saling menghormati. Untuk mereka yang masih merasa "kelompoknya yang punya Jakarta" kelompok lain cuma numpang" coba tenang dan pakailah otakmu. STOP berteriak-teriak dan memprovokasi rakyat Jakarta. Jangan berisik dan jangan syirik, jangan sibuk ingin memuaskan hawa nafsu dengan berkedok agama islam.
Lagipula saya curiga kalau ajaran Islam yang damai, cuma dipakai untuk "dagangan" FPI saja, karena kalau damai kok malah mengobarkan kebencian, syirik, sirik, dengki?