Lihat ke Halaman Asli

David Abdullah

TERVERIFIKASI

Mahalnya Ongkos Kemanusiaan Konflik Rusia-Ukraina

Diperbarui: 28 Februari 2022   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan lansia cedera berat akibat rusun yang ditinggalinya di Kharkov dibombardir Rusia (24/02/22). | Wolfgang Schwan/Anadolu Agency (Getty Images)

Dalam setiap agresi, gajah akan bertarung lawan gajah. Adapun pelanduk selalu mati di tengah-tengah. Peperangan hanya akan meninggalkan penderitaan dan kehancuran, apa pun alasannya.

Sirine udara tak henti meraung-raung di ibu kota Ukraina, Kiev, sepanjang Kamis 24 Februari 2022 lalu. Skenario berdarah yang telah lama ditakutkan publik global saat ini telah terpampang di depan mata.

Matahari bahkan belum menampakkan seringainya di ufuk timur, tetapi warga kota itu telah dibangunkan dengan cara-cara yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Gemuruh besar memaksa nyenyak tidur mereka seketika berubah menjadi fase antara hidup dan mati.

Sejak dini hari, rudal-rudal Rusia telah menghiasi langit di negara penghasil gandum terbesar di Eropa itu, sebelum lantas menghujani kedaulatan mereka. Ratusan ribu warga Kiev berhamburan, memadati jalanan untuk meninggalkan kediamannya yang sewaktu-waktu bisa dihantam ratusan rudal balistik.

Jalanan menuju kota-kota perbatasan Ukraina dan Polandia dipenuhi lautan manusia. Antrean panjang kendaraan mengular untuk keluar dari Kota Keiv, menjauhi episentrum operasi militer sehingga lalu lintas pun lumpuh total. 

Adapun sisanya, hanya bisa berlindung di stasiun-stasiun kereta bawah tanah yang telah dipenuhi dengan orang-orang yang membawa banyak perbekalan. Diselimuti ketakutan, mereka berharap tak ada misil yang melesat ke arah bangunan yang kini telah berubah fungsi serupa bunker.

Selain Kiev, kota-kota lainnya, terutama di bagian timur Ukraina seperti Kharkiv, Kramatorsk, hingga Mariupol pun turut dibombardir Rusia. Rangkaian serangan itu menandai invasi skala besar Kremlin ke teritorial saudara lamanya, Ukraina.

Hingga kini, pasukan militer Rusia telah bergerak nyaris ke seluruh kota strategis Ukraina. Rusia mengklaim telah berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer milik Ukraina. Mereka pun berhasil menguasai fasilitas nuklir Chernobyl (Ukraina utara) yang dahulu menjadi salah satu kawasan bencana nuklir terparah di dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline