Sebuah duel bertajuk UFC 257 berhasil dimenangkan Dustin Poirier. Ia mampu membalikkan prediksi dengan memaksa Conor McGregor mencium kanvas oktagon lebih cepat atau di ronde ke-2.
Pertarungan itu sendiri menjadi momen balas dendam usai petarung berjuluk The Diamond itu dijungkalkan oleh petarung yang sama tujuh tahun silam.
Poirier dan Conor sebelumnya pernah berduel dalam ajang UFC seri 178 yang digelar pada September 2014. Kala itu petarung asal Irlandia, Conor, berhasil menumbangkan Poirier.
Namun, duel tersebut sedikit berbeda dengan pertemuan pertama keduanya. Pada UFC 257, Conor dan Poirier akan bertarung di kelas lightweight (ringan). Adapun duel pertama keduanya adalah duel dalam kelas featherweight (bulu).
Duel itu akan menandai kembalinya sang juara kelas bulu dan juara kelas ringan, Conor McGregor, sejak menyatakan diri pensiun dari UFC pada Juni 2020 lalu.
Meski bukan duel perebutan sabuk gelar juara, laga UFC 257 sangat krusial untuk menaikkan gengsi bagi kedua petarung.
Dana White ingin menggunakan duel itu sebagai wortel untuk memancing Khabib Nurmagomedov agar keluar dari sarang. Usai menyatakan pensiun pasca menang atas Justin Gaethje, Oktober lalu, banyak yang berharap Khabib bersedia kembali bertarung di oktagon.
Pertarungan yang dihelat di The Arena, Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada siang ini (Minggu, 24 Januari 2021) berlangsung sangat sengit sejak awal.
Jalannya duel
Pada ronde pertama, Conor membuka duel lewat pukulan jap kiri keras ke arah wajah Poirier. Meskipun sempat masuk ke area wajah, pukulan itu belum cukup mampu membuat sang rival goyah.
Lewat gerakan yang amat tenang Conor terus-menerus menekan rivalnya. Alih-alih meladeni duel atas sang petarung Irlandia, Poirier melancarkan takedown setelah duel menginjak detik ke-30.
Ia sukses memaksa Conor melakukan duel bawah. Poirier paham betul bahwa grappling merupakan kelemahan sang rival. Lewat teknik bertarung itu pula Khabib Nurmagomedov dan Nate Diaz menumbangkan petarung berjuluk The Notorious itu pada duel sebelumnya.