Telinga Cauliflower merupakan lencana kehormatan bagi para petarung. Sebuah trofi hidup.
The Eagle sukses mempertahankan sabuk juara kelas ringan setelah menghentikan perlawanan The Highlight dalam duel UFC 254 yang berlangsung pada hari Minggu (25/10/2020) di Fight Island, Abu Dhabi.
Seperti yang diprediksi sebelumnya. Tak butuh waktu lama bagi pemegang sabuk juara kelas ringan UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, untuk menghancurkan musuhnya, Justin Gaethje.
Ronde pertama berlangsung cukup sengit dan menarik. Keduanya saling bertukar pukulan. Khabib tidak segan meladeni pertarungan stand up yang dilancarkan petarung asal Amerika Serikat. Ia lebih memfokuskan pukulan-pukulanya ke arah kepala Gaethje.
Sementara Gaethje memutuskan untuk menggunakan leg kick guna menghantam kuda-kuda Khabib sekaligus menjaga jarak agar tidak dipaksa melakukan duel-duel bawah (grappling) yang menjadi keunggulan petarung andalan Dagestan.
Di dua menit terakhir ronde kedua. Usai melakukan takedown, Khabib berhasil menemukan celah untuk melancarkan triangle choke andalannya. Kuncian itu membuat Gaethje lemas tidak berdaya hingga terpaksa memilih tap-out.
Kemenangan submission atas Gaethje memperpanjang rekor tak terkalahkan Khabib menjadi 29-0. Rekor yang sangat impresif sebelum ia menyatakan pensiun.
Di luar keseruan pertarungan tersebut, pernahkah Anda memerhatikan bentuk telinga para petarung UFC?
Perhatikan bagian daun telinga mereka. Sebagian besar petarung UFC memiliki bentuk daun telinga yang sangat aneh dibanding telinga orang pada umumnya.
Telinga mereka terlihat membengkak dan memiliki bentuk serupa kembang kol. Dalam dunia UFC, MMA, tinju, atau sejenisnya, bentuk telinga itu bukanlah suatu hal yang asing untuk dijumpai.