Lihat ke Halaman Asli

David Abdullah

TERVERIFIKASI

"Football Inflation", Tingginya Harga Pemain di Bursa Transfer

Diperbarui: 4 September 2020   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Selebrasi penyerang PSG, Neymar Junior (FRANCK FIFE/AFP) via Kompas.com

Menjelang milenium kedua, saat masih duduk di bangku SD. Uang jajan saya Rp.1000 per hari. Sudah cukup untuk makan siang dan jajan. Kala itu seporsi soto dihargai Rp.500. Sisanya bisa saya belikan camilan. Dua puluh tahun kemudian. Uang saku adik saya sehari Rp.20 ribu, untuk makan Rp.10 ribuan, selebihnya buat jajan.

Hari ini, dengan nominal senilai uang saku saya 20 tahun yang lalu, adik saya bisa-bisa merajuk karena hanya cukup untuk cilok satu dua biji, tanpa makan. Padahal kala itu, dengan nominal Rp 20 ribu saya sudah bisa mentraktir seluruh teman sekelas makan soto.

Neymar, Mbappe, Coutinho, dan Nasser Al-Khelaifi | fichajes.com

Bercermin dari kebutuhan uang saku tersebut, ada peningkatan harga 20 kali lipat sejak dua dekade silam. Dalam ilmu ekonomi, fenomena kenaikan harga itu dikenal dengan istilah inflasi.

Fenomena inflasi semacam itu faktanya tidak hanya dijumpai di sektor ekonomi, dalam dunia sepak bola pun inflasi bisa terjadi. Salah satunya dapat kita lihat melalui harga pemain di bursa transfer.

Statistik pemain termahal di dunia | statista.com

Saat ini Neymar Jr masih tercatat sebagai manusia paling mahal yang pernah menapakkan kakinya di muka bumi atau tepatnya di atas lapangan hijau.

Striker Timnas Samba itu memecahkan rekor pada 2017 silam saat ditebus PSG dari Barcelona senilai release clause-nya, yakni 222 juta euro atau sekitar 3,5 triliun rupiah (kurs saat itu). Harga yang sangat mencengangkan jika dikomparasikan dengan label pemain-pemain terdahulu.

Sebelum Neymar, pemain termahal dunia dipegang gelandang Timnas Prancis Paul Pogba, yang pindah ke Manchester United dari Juventus di musim 2016 senilai 105 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun.

Jika dilihat dari nilai transfer kedua pemain tersebut, hanya dalam kurun waktu satu musim saja, terdapat margin yang cukup jauh. Harga Neymar lebih dari 2 kali lipat dari banderol Pogba di tahun 2016. Artinya, bursa transfer mengalami hiperinflasi 100 persen!

Hitungan saya dalam hal uang saku di atas ternyata sejalan dengan hasil investigasi dari seorang penulis sepak bola asal Inggris, Paul Tomkins.

Di laman tomkinstimes.com, Tomkins mengatakan bahwa angka inflasi di sepak bola (football inflation) bisa mencapai sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada inflasi ekonomi normal.

Sebagai contoh, inflasi di Inggris naik dua kali lipat sejak 1992. Sedangkan harga pemain sepak bola naik 20 kali lipat sejak 1992 sampai saat ini. Maka, seorang pemain berlabel 10 juta paun pada 1992 akan memiliki harga sekitar 200 juta paun (225 juta euro) hari ini. Fantastis!

Faktor Kenaikan Harga Pemain di Bursa Transfer
Ekspansi bisnis para taipan di seluruh penjuru dunia memungkinkan uang dalam jumlah besar berputar liar di bursa transfer. Hal itu secara langsung akan memicu klub untuk membelanjakan uangnya secara gila-gilaan. Imbasnya, harga pemain juga akan meningkat seiring banyaknya jumlah uang yang beredar di pasaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline