Lihat ke Halaman Asli

David Abdullah

TERVERIFIKASI

Hansi Flick, Kingsley Coman, dan Trofi UCL Keenam Die Roten

Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayern Munchen juara Liga Champions 2019/2020 | Bundesliga.com

Mia san Mia!

Moto itu sangat identik dengan Bayern Munchen. "Mia san Mia" atau dalam bahasa Jerman "Wir sind wir", adalah frasa yang berakar dari Kekaisaran Austro-Hungaria abad ke-19, artinya kami adalah kami.

Frasa itu lantas digunakan oleh ketua Persatuan Sosial Kristen Bavaria (CSU), Franz Josef Strauss, sebelum akhirnya diadopsi oleh Raksasa Bavaria pada tahun 1980-an.

Bagi skuad Die Roten, Mia san Mia bukan hanya sekadar moto, melainkan juga jalan hidup. Sebuah filosofi untuk senantiasa menjadi pemenang. 

Bayern Munchen selalu memiliki caranya sendiri untuk menang. Mereka sendiri yang menentukan nasibnya di lapangan. Skuad Bayern akan selalu berpijak pada mental juara, kerja keras, dan semangat komunal.

Dalam laga final yang digelar di Lisbon, Portugal, Senin (24/8), Die Roten telah membuktikan, bahwa jalan hidup yang mereka pilih mampu menorehkan trofi The Big Ears yang ke-6 sepanjang sejarah klub.

Bayern menang 1-0 atas Paris Saint-Germain melalui gol semata wayang Kingsley Coman di menit ke-59 setelah menerima umpan manis terukur dari Joshua Kimmich.

Dalam hal strategi, tak banyak perubahan yang dilakukan oleh Hansi. Ia masih bermain dengan pressing tinggi dan agresivitas serangan. Skuad yang ia turunkan relatif sama dengan laga-laga sebelumnya, kecuali Coman yang tampil sebagai pahlawan kemenangan.

Magis Sang Pelatih Interim Hans-Dieter Flick

Datang sebagai "ban serep" dari Niko Kovac, Hansi sempat diragukan oleh banyak pihak. Mengingat terakhir kali ia menjabat sebagai pelatih kepala adalah pada musim 2005 lalu saat membesut Hoffenheim.

Usai kekalahan telak 5-1 atas Eintracht Frankfurt November lalu, Hansi yang merupakan asisten pelatih Kovac, naik kelas menjadi pelatih interim.

Pria 55 tahun itu menyingkirkan pelatih-pelatih top Eropa sekelas Mauricio Pochettino, Massimilliano Allegri, hingga Jose Mourinho. Rummenigge lantas menjatuhkan pilihannya pada Hansi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline