Lihat ke Halaman Asli

David Abdullah

TERVERIFIKASI

"Pengakuan Dosa" dalam Kelamnya Anonimitas Whisper

Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi people whispering, whisper | (Foto: Highwaystarz-Photography via kompas.com)

Aplikasi anonim ini dikenal sebagai media "pengakuan dosa" yang tak akan pernah diungkapkan di dunia nyata.

Whisper! Sesuai namanya, media sosial anonim berbasis lokasi ini menjadi habitat bagi pembisik untuk berbisik mengenai hal-hal yang tidak dapat diungkapkan di dunia nyata ataupun di platform media sosial lain karena batasan-batasan norma dan privasi.

Topik bisikannya pun cukup beragam. Mulai dari yang bersifat rahasia, receh, absurd, hingga yang tabu sekalipun. Media sosial besutan Michael Heyward bersama 2 orang rekannya itu menjadi sebuah ekosistem yang bebas, bahkan mungkin terlalu bebas.

Namun, jangan berharap untuk bisa menemukan topik tentang teori radiasi Hawking, relativitas Einstein, atau filsafat Materialisme disana, bisa jadi kamu salah alamat.

Dalam hal demografi, menurut catatan The New York Post, aplikasi yang diluncurkan pada 2012 lalu ini didominasi oleh Generasi Z dan kaum Milenial, termasuk para kawula muda Nusantara.

Anonimitas Whisper menawarkan kebebasan bagi para penggunanya untuk mengungkapkan rahasia yang selama ini telah dipendam dalam-dalam.

Semua rahasia yang awalnya hanya diketahui oleh Tuhan dan rumput yang bergoyang, di Whisper, hal itu layaknya pengakuan dosa dalam versi media sosial yang juga dikonsumsi oleh pengguna lainnya.

Singkatnya, tidak ada rahasia di media sosial ini, sebab menyimpan rahasia ataupun aib di ekosistem yang bebas dan sangat menjunjung tinggi anonimitas merupakan sebuah paradoks.

Sejumlah bisikan galau di Whisper | istimewa

Hanya diperlukan kinerja beberapa otot jari dan sedikit kuota untuk membuat akun Whisper. Bisa dibilang cukup effortless karena tidak diperlukan registrasi dan login lewat email seperti lazimnya media sosial populer lain.

Kita hanya perlu mengisi user name, usia, dan gender yang bersifat opsional. Sudah terbayang bagaimana bebasnya media sosial ini? Plug and play!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline