Lihat ke Halaman Asli

rimalikaputri

NEPHOPHILIA

Berawal dari Drama Berakhir di Aroma

Diperbarui: 16 Juli 2022   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.thespruceeats.com/thmb/GxBFK8FjELXLZdpOx5dB2nDRXUA=/2040x1470/filters:fill(auto,1)/GettyImages-182061573-c99e36ed248a4aabb6bda4e57263fd7d.jpg

Selama menjadi penggemar drama korea, banyak hal menarik terkait food, fashion dan home decor yang saya perhatikan daya tariknya berimbas ke lifestyle masyarakat Indonesia. Nah untuk yang suka kuliner pasti pernah deh dalam sekali aja pengen merasakan masakan yang dilihat di drama korea.

Hampir di semua drama korea selalu ada adegan makan yang memperlihatkan masakan khas ataupun jajanan ala streetfood. Selain itu sering kita lihat lekatnya soju yang merupakan minuman beralkohol khas korea selatan dalam kehidupan sehari-hari disana. Membicarakan soal makanan, saya sangat mengagumi bagaimana cara mereka plating makanan yang membuat penonton tertarik dan penasaran dengan rasanya. Harus diakui mereka sangat concern terhadap estetika dari makanan dan minuman yang disajikan meski dengan cara yang sederhana.

Efeknya pada Indonesia yaitu semakin banyaknya caf resto ala korea di beberapa daerah di Indonesia. Caf resto ini bukan hanya menyajikan makanan ala korea tapi juga vibes dari tempatnya yang akan mengingatkan kita pada drama yang kita tonton. Tempat makan di jaman sekarang bukan lagi hanya sekedar menjual makanan tetapi juga tempat nongkrong bahkan tempat menyelesaikan tugas. Bagi pebisnis tentu hal ini merupakan kesempatan karena gelombang korea ini sudah lama masuk dan masih menjadi trending untuk dijadikan lahan bisnis.

Demam korea ini juga membuat saya penasaran untuk mencari resep-resep dari masakan korea yang bisa saya praktekkan di rumah. Saya lebih suka mencari video memasak yang bukan hanya menampilkan resep tetapi juga menunjukkan bagaimana cara memasaknya. Video ini banyak ditemukan di sosial media semacam Tiktok, Instagram dan youtube.

Dulu mungkin resep berupa tulisan sudah cukup namun saat ini hal tersebut terlihat tidak menarik. Semua beralih pada video yang menampilkan keindahan warna dari bahan masakan, prosesnya dari awal bahkan bunyi pisau beradu dengan talenan yang terdengar merdu bisa membuat orang tertarik untuk ikut mencoba.

Meski ada beberapa resep yang menggunakan bahan tertentu, di era sekarang ini hal itu bukanlah masalah. Sudah banyak toko online yang berlokasi di Indonesia yang menjual bahan dan bumbu untuk masakan korea. Beberapa toko tersebut juga menjual produk semacam susu pisang yang sering kita lihat di drama. Sekarang pun toko-toko frozen offline sudah banyak yang menjual teopokki, kimchi, jajangmyeon, dan odeng dalam bentuk frozen. Maniak drama korea tentu familiar dengan nama makanan tersebut karena hampir di semua tayangan ada scene aktor dan aktrisnya makan makanan tersebut. Luar biasa memang eksistensi gelombang korea di Indonesia.

Melihat video tentu berbeda dengan hanya membaca resep. Butuh koneksi internet yang lebih kuat dan stabil agar video yang kita tonton bebas dari macet dan putus nyambung. Saya pribadi memilih IndiHome bahkan sudah bertahun-tahun menjadi pelanggannya. IndiHome adalah produk dari Telkom Indonesia dan menjadi pion untuk kemajuan internetnya Indonesia. Selain kuat dan stabil, coverage areanya juga lebih luas sehingga kita dapat mengoptimalkan manfaat internet untuk kehidupan kita sehari-hari dalam hal apapun. Ya, internet memang sudah menjadi kebutuhan kita yang hidup di jaman digital.

Dengan internet referensi apapun bisa kita cari, hiburan dari negara manapun bisa kita dapatkan bahkan belanja produk yang sedang trend di Negara lain pun bisa kita lakukan. Kemajuan teknologi membuat hal-hal yang dulunya jauh tak terjangkau menjadi sangat dekat. Saat ini dalam segala aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada internet. Tak heran bila ada yang mengatakan lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline