Lihat ke Halaman Asli

Wahai

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai

Hujan, terik dan rinai

Wahai duka lara tangis dan doa

Adakah aku di sini ucapkan selamat malam?

Bahkan bintang belum berkerlip dan senja masih di sini

Lalu di mana dirimu, wahai merpati penanda hari?

Pematang sudah kugali dan ilalang bertumbuh lagi

Tak nampak selimut cinta kau gelar untukku

Lalu di mana diriku, wahai parang penebang kata?

Menemani malaikat mimpi menyambung rindu tak jua temu

Waktu kujadikan alasan untuk siksa tawa ceria di balik airmata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline