Puisi Novel Melukis Langit Babak Kedua
Puniawati meremas ponsel dalam genggamannya, menghisap rokoknya dengan kuat, lalu menghembuskan asapnya dengan sekali hentakan. Ditekannya topi yang dikenakannya agar lebih menutupi wajahnya yang sedang menahan tangis dan marah. Matanya sedetikpun tak mau lepas dari suaminya yang sedang bernyanyi dengan ceria di salah satu ruangan karaoke dengan ditemani seorang gadis. Sesekali gadis itu bergayut manja di lengan suaminya, lalu mereka tertawa gembira. Puniawati menatap lekat pemandangan di depannya.....
Lembayung. Hanya satu nama saja informasi yang dia dapatkan. Tapi Puniawati merasa itu sudah lebih dari cukup. Dibawanya mobilnya..... ---------- *Selamat berakhir pekan, selamat bahagia, bersama kopi kental hitam manis.^_^.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H