Lihat ke Halaman Asli

"Mengapa"

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Trail Of Broken Hearts mengalun membalut luka, mengantar hati ‘tuk tak lagi merintih, hening malam kembali menyapa, mengitari gelap mencari wajah cinta, mengapa indah terasa sepedih luka.

Hingga helai rambut tersibak, kabarkan perjalanan masih panjang, tak ingin bertanya namun masih ada sisa, jika kau katakan ini bukan luka, mengapa cinta bawaku terbang dalam angan.

Menyayat hati irama dan nada di sana, hangatnya masih terasa, nikmatnya sirnakan kelam dan tanya, langkah gontai ingin ceria, mengapa sepi ini masih tersisa.

Saat ingin ucapkan rindu, ada pembatas di seberang pandangan, sangat indah bawa nyaman dan getaran asmara, kembali mengalir pada cawan kering, mengapa tak dapat tersentuh.

Mengapa masih ada rasa ini, mengapa kopiku habis...

~ M H ~

Ilustrasi Image Google —————————————————————————— Untukmu di ujung sana, aku ingin tetap di pemberhentian bersamamu, namun malam kabarkan aku harus kembali melangkah, tak akan terlupa indah dan hangat yang pernah singgah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline