Lihat ke Halaman Asli

Kishan Raj

Penikmat Sepakbola Indah

Catatan Pinggir Lapangan PON XXI /2024 Sumut/Aceh

Diperbarui: 20 September 2024   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo PON 2024 mengandung makna kebersamaan {foto antaranews}

PON XXI Sumut/Aceh akan ditutup hari ini. Banyak cerita dan kisah yg dapat dijadikan pembelajaran dari event olahraga nasional terbesar, pesta empat tahunan.

Logo PON sekali ini penggabungan elemen Rencong, ulos Batak dan songket Melayu. Rencong mewakili simbol keberanian, kepahlawanan, patriotisme rakyat Aceh. Songket Melayu mewakilkan keramah-tamahan, sopan santun serta kesucian. Ulos menyimbolkan persatuan dan persaudaraan. Total cabor yg dipertandingkan ada 65 cabor. Sebanyak 39 kontingen terdiri dari 38 propinsi dan satu dari IKN. Total peserta yg berlomba 13,039 atlet.

Maskot PON 'Po Meurah' untuk Aceh dan 'Matra' untuk Sumatera Utara. Sumber foto Antara News

Maskot PON 2024, Matra dan Po Meurah diambil dari hewan khas di dua kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional.  Harimau Sumatera yg bernama 'Matra' sebagai simbol kekuatan, energik dan kepimpinan. Harimau Sumatera yang merupakan representasi dari ciri khas dan kekayaan budaya daerah Sumatera Utara. Kata 'Meurah' dalam Bahasa Aceh memiliki makna keturunan bangsawan yang dihormati. 

Dalam Budaya Aceh, gajah merupakan sosok legendaris yang sangat dihormati. Dan dalam sejarah, hewan tersebut digunakan sebagai kendaraan bagi para sultan dan keluarga kerajaan. Tanjak Melayu bersimbol kehormatan yang harus dijaga, amanah, tanggung jawab, dan persatuan. Sedangkan, Gorga Batak merupakan seni hias masyarakat Batak Toba yang mewakili simbol religious dan kemakmuran

Dengan anggaran 3,94T masih kalah jauh dari PON 2021 di Papua yg menelan anggaran 10,4T, cabor 56 dan jumlah atlet 7,039.

Catatan penting, sepatutnya PON dijadikan event untuk mencari dan menempa atlet berbakat bukan lagi hanya sekedar formalitas agenda hajatan empat tahunan. Pengalaman perjalanan ke-21 kali penyelenggaraan semestinya sudah lebih dari cukup memberikan gambaran bagaimana menggelar pesta olahraga yang lebih baik. Jangan lagi gembira dengan status jago kandang, sudah tiba era"Go International".

Target medali atlet kita adalah Sea Games, Asean Games serta Olimpiade. Masih terkesan tuan rumah yg ingin menggejar medali demi gengsi berada di ranking teratas dengan mengorbankan semangat serta jiwa sportivitas dan profesional. Kasihan atlet masih dijadikan korban dan objek. Padahal ada banyak bakat yang bisa dibina dan dilatih untuk tampil mewakili negara.

Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Masih tertiup kabar miring tentang fasilitas event yang belum siap pakai, wasit yang berat sebelah, keluhan catering makan atlet. PON masih dibawah standar prestasi internasional dan tertib administrasi. Mungkin karena banyak pintu yg mengatur, ada Kemenpora, KONI, Pemda dan organisasi induk olahraga. Semuanya kerja serempak dan kompak demi kemajuan olahraga nasional.

Presiden Jokowi pun batal hadir di penutupan acara PON, lebih memilih untuk hadir di acara pernikahan anak balon Cagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Selamat untuk Jabar yang berhasil menjadi juara umum PON XXI. Propinsi perolehan medali emas terbanyak: Jabar (194 emas) , DKI Jakarta (184 emas), Jatim (145 emas), Sumut (79 emas), Jateng (71 emas) serta Aceh (64 emas) dan Bali (35 emas).

Sampai jumpa di PON XXII/2028 di PON Nusa Tenggara (NTB & NTT)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline