Lihat ke Halaman Asli

Kishan Raj

Penikmat Sepakbola Indah

Cesar Luis Menotti - Sang Filsuf Sepakbola

Diperbarui: 6 Mei 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cesar Luis Menotti Dewa Sepakbola Argentina - (Sumber Foto Historical Coach - AFA)

Argentina berduka. Cesar Luis Menotti (1938 - 2024) berpulang. Sepakbola kehilangan salah satu pemikirnya.El Flaco, si Kurus. Sosok yang bukan hanya pelatih, tetapi juga filsuf. Mentor di awal karir Maradona. Pembina Lionel Scaloni, yang akhirnya membawa Messi juara dunia. Kolumnis ulung yang suka dimuat media.

Tentunya, pelatih jawara Piala Dunia 1978 Gelar Piala Dunia 1978 jadi pembalasan sempurna yang dilakukan Argentina terhadap Belanda, pasalnya di Piala Dunia 1974, Tim Tango dibuat malu dengan hanya menduduki peringkat terakhir babak kualifikasi Grup A Piala Dunia 1974. Belanda dengan Johan Cruyff- dan Total Voetballnya sukses menghajar Argentina dengan 4 gol tanpa balas di Parkstadion, Gelsenkirchen, Jerman Barat.

Pada 25 Juni 1978, final Piala Dunia Daniel Pasarella dkk menghempaskan Belanda 3-1 dalam salah satu pertandingan final terseru babak perpanjang waktu. Mario Kempes membuat dua gol dan satu dari Daniel Bertoni di Estadio Monumental, Buenos Aires. Tim Tango juara untuk pertama kali. "Country greatest joy"

Tahun 1979, memimpin Maradona menjuarai Piala Dunia U-20 di Tokyo, ketemu Timnas Indonesia di babak fase grup dan menang 5-0.

Menotti bersama Maradona di Barcelona 7 Maret 1983 (Sumber Foto EFE) 

Tahun 2019, dijadikan direktur sepakbola Argentina serta merekomendasi Scaloni menjadi pelatih nasional. Menjadi saksi Argentina menjuarai Copa dan Piala Dunia di Qatar.

"You can lose a game, but what you can't lose is the dignity earned playing good football"

"The fastest player is not the one who runs the fastest, but the one who solves the game's problems the fastest".

"I think that Pep is the Che Guevara of football, I always said that a revolutionary wins or dies in the fight and Pep's idea remains unwavering."

Mengenalkan sepakbola 'sayap kanan' karena situasi politik Arg yg dikuasai kaum kiri. Ia memadukan kesenian dan filosofi di tiap taktik yang ia gunakan, memabukkan serta memikat.

Menotti mengandengkan seni dengan sepakbola (Sumber Foto Tomada de X)

"In football, as in life, it is impossible to avoid risks"

Adios Flaco.  Rest in peace

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline