Lihat ke Halaman Asli

Kishan Raj

Penikmat Sepakbola Indah

Pesona Si Burung Camar Brighton - De Zerbi Mencipta Sejarah Baru

Diperbarui: 26 Mei 2023   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok pelatih yang mengangkat prestasi Brighton "Roberto De Zerbi" menebus Liga Eropa / fcinternew.it

Tak bisa ditampik, bahwa sosok pelatih asal Italia Roberto De Zerbi, kelahiran Brescia, 6 Juni 1979 merupakan pelatih yang memberikan prestasi menggesankan bagi klub Brighton & Hove Albion di musim ini, klub berjuluk Si Burung Camar ini berhasil menebus Liga Eropa, pertama kalinya sepanjang sejarah klub yang telah berumur 121 tahun. Berada di posisi enam klasemen Liga Inggris dibawah Liverpool.

Roberto De Zerbi adalah seorang pemimpi, saat melatih Sassuolo, ia memiliki kebiasaan selalu membawa catatan dan pena di tempat tidurnya. Ketika ia bermimpi dan mendapat inspirasi tentang permainan bola ia akan segera mencatatnya. Gairahnya pada sepakbola sedemikian besar. Mimpinya adalah membawa timnya satu langkah lebih maju dari pertandingan sebelumnya. 

Pujjian datang dari sesama pelatih Liga Inggris, Pep Guardiola mengapresiasi pencapaian De Zerbi, Ia seorang pelatih yang memberikan perubahan pada Liga Inggris dalam kurun 20 tahun terakhir. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengakui kehebatan Brighton saat timnya kalah telak 0-3 dan menggubur harapannya menjuarai Liga Inggirs di musim ini di penghujung laga krusial. Begitupun Jurgen Klopp memberikan penilaian, bahwa permainan Brighton enak ditonton dan menghibur. De Zerbi sendiri mengakui bahwa ia banyak terinspirasi dari cara bermain Pep Guardiola.

Roberto De Zerbi adalah produk akademi AC Milan, namun ia hanya berkesempatan bermain tiga kali di Serie A, lebih banyak bermain di Serie B. Memulai karir kepelatihan setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2013, ia melatih di klub Serie D, Darfo Boario kemudian pindah ke klub Foggia dan memenangi Coppa Italia Serie C lalu dilirik Palermo tahun 2016 dan hanya sempat memimpin di 13 laga. Kemudian lanjut ke Benevento, tapi gagal dan klub malah terdegradasi ke Serie B. Sassuolo kemudian merekrutnya tahun 2018, selama tiga musim di klub Sassuolo ia mulai menggembangkan formasi 4-3-3 dengan perpaduan 4-2-3-1. Jika lawan memilih bermain bertahan, ia akan mendominasi penguasaan bola dalam menekan lawan, jika lawan bermain terbuka ia akan menekan balik dengan kombinasi umpan terobosan yang cepat dan akurat. Formasi yang flexibel sesuai dengan gaya main pihak lawan yang dihadapi. De Zerbi sempat berlabuh di klub asal Ukraina Shakhtar Donetsk namun akibat perang ia terpaksa meninggalkan Ukraina. Menolak pinangan klub Bologna karena menghormati temannya Sinisa Mihajlovic yang masih menjadi pelatih di klub itu dan sedang menderita sakit leukemia dan ia tidak mau menggantikannya. 

Tawaran proyek Brighton membuatnya tertarik mencoba peruntungan di daratan Inggris terutama Liga EPL Inggris, saat itu Brighton baru saja kehilangan Graham Potter yang dibajak Chelsea.  Tak sedikit pula yang menilai Brighton akan mengalami masa transisi pasca kepergian Potter ke Chelsea. Tapi sebaliknya, hal itu malah membuat Brighton semakin kuat karena mendapatkan pelatih yang tepat dan merupakan versi upgrade dari Potter dalam diri De Zerbi. 

Dua pemain Brigton Julio Ensico dan Kaoru Mitona merayakan gol ke gawang Manchester City yg berakhir imbang 1-1 foto official espn.com

De Zerbi berhasil membangun timnya dengan pemain yang sebenarnya kurang dilirik klub besar, namun bersinar di Brighton, memadukan pemain senior dengan pemain muda. Sebut saja ada Alexis Mac Allister, usia 24 tahun gelandang enerjik  yang kemudian bersinar dan jadi pemain kunci Argentina saat menjuarai Piala Dunia 2022, ada pemain asal Jepang Kaoru Mitoma usia 26 tahun, Julio Ensico usia 19 tahun asal Paraguay, Evan Joe Ferguson usia 18 tahun penyerang asal Irlandia, Buonanotte, usia 18 tahun asal Argentina yang kini lagi memperkuat Timnas Argentina di Piala Dunia U-20  digabungkan dengan Adam Lallana, usia 35 tahun serta Danny Welback, usia 34 tahun yang pernah bermain sebagai penyerang di Manchester United dan Arsenal. Ia menyadari ada kemungkinan besar beberapa pemain akan hengkang  dari klub karena tawaran yang tinggi dari klub lain. Mac Aliister saat ini sedang diminati oleh Liverpool. "Saya tidak tahu masa depan. Saya tidak tahu kebijakan para pemain. Saya pikir mereka pantas bermain di level lain," tutur De Zerbi usai Brighton and Hove Albion bermain imbang 1-1 dengan Manchester City di laga kandang terakhir di Liga Inggris 2022/2023. Bukan hanya pemain yang bisa hengkang tapi juga suatu saat De Zerbi sendiri akan dilirik klub besar lainnya bila ia konsisten dengan prestasi.

Roberto De Zerbi memberikan keterangan pers foto Official BHAFC

Roberto De Zerbi merasa beruntung berada di klub Brighton, kota pantai Brighton & Hove, di timur Sussex Inggris, para supporter  menyambutnya dengan baik.  Pangeran Harry dan Markle dianugerahi titel bangsawan Duke and Duchess of Sussex sejak menikah pada 19 Mei 2018 lalu. Kota Sussex adalah kota tua di tenggara Inggris, berjarak sekitar 80 km dari London. Pada era Anglo Saxon, kota itu dipimpin oleh Kerajaan Sussex hingga 827 Masehi. Kini Sussex terbagi menjadi dua area, yakni Sussex Timur dan Sussex Barat, dengan total populasinya mencapai 1,6 juta jiwa. 

Mimpi De Zerbi  adalah selalu meninggalkan klub yang ditanganinya lebih baik dari saat ia tiba. Semoga musim depan ia berhasil membawa Brighton berprestasi di kompetisi Liga Eropa bukan hanya di Liga Inggris saja. Waktu yang akan membuktikan apakah De Zerbi merupakan sosok pelatih sukses masa depan di Liga Inggris.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline