Siapa yang menemani AC Milan serta Real Madrid di semifinal Liga Champions?
Manajer yang paling sibuk dan serius berpikir saat ini adalah Pep Guardiola, berusaha menggapai peluang mempersembahkan tiga trophy - Treble bagi klub Manchester City yakni, Piala Liga Champions, Piala FA serta Piala Liga Inggris. Malam nanti The Citizens akan menjalani lakon pertandingan penting lawan Bayern Munchen di leg kedua dengan keunggulan 3-0 di pertemuan pertama. Satu kaki Manchester City sudah berada di Semifinal Liga Champions. Butuh satu langkah lagi untuk memastikan. Sehabis pertandingan perempat final ini, City Sabtu besok akan melakoni Semi Final Piala FA menghadapi Sheffield United. Pep yang pernah melatih Bayern di musim 2013 / 2014 dan membawa Bayern menangi Bundesliga selama tiga musim sebelum pindah dan menangani Manchester City musim 2016/2017 sampai sekarang. Fans Bayern Munchen mungkin sudah me Write-Off peluang timnya untuk maju ke babak semifinal di musim ini, walau Thomas Muller masih optimis Bayern Munchen bisa membalikan keadaan di stadion Arena. Pergantian pelatih Julian Nagelsman dengan Thomas Tuchel malah merusak gaya main dan semangat tim diluar perkiraan manajemen, peluang merebut Treble yang sempat berkobar kini nyaris kabur. Tuchel ternyata tidak dapat begitu cepat beradaptasi dengan atmosfir tim barunya. Posisi klassemen Bundesliga masih bisa dikejar oleh Borussia Dortmund yang hanya selisih dua poin dibawah FC Hollywood. Apalagi selepas kekalahan dari City membawa ketidakharmonisan antar pemain, Mane beradu dengan Sane. Tuchel masih miliki PR untuk mengoptimalkan kehebatan Bayern.
Obsesi Pep meraih Piala Liga Champions selama ini di luar Barcelona selalu pupus, berulang kali tersingkir di laga perempat atau semifinal, pencapaian terbaiknya adalah menjadi finalis dan kalah di final dari Chelsea tahun 2021 masih menyimpan perih, sekali ini ia memiliki dan berhasil membangun tim baru dengan pemain rekrutan yang tepat, hadirnya si Mesin Gol Erling Haaland serta Julian Alvarez membuat tim makin solid dengan gaya agresitivitas tekanan yang tinggi, pemanfaatan sisi sayap dan kejelian membaca permainan. Hanya saja Pep Guardiola tidak bisa menghilangkan kebiasannya bereksperimen merubah taktik dan pemain dengan komposisi baru di laga penting yang sering malah menjadi bumerang bagi timnya. Pep berpesan bahwa melawan tim top Bayern perlu mentalitas, butuh energi yang datang dari kepala bukan dari kaki; faktor kepercayaan diri dan mentalitas memang krusial terutama di Liga Champions.
Benfica FC yang memimpin klassemen Liga Portugal dan berada empat poin di atas saingan utamanya FC Porto akan menjalani partai hidup mati di markas Inter Milan, Roger Schmidt, pelatih asal Jerman miliki tim yang solid dan pemain bagus. Elang (As Guias) masih miliki peluang untuk menghadang terjadinya Derby Milan - Derby Della Madonnina di semifinal Liga Champions. Kemenangan penting 2-0 Nerazzuri memang menguntungkan posisi dan mental pemain, terlebih pasukan Simone Inzaghi kini bermain di stadion Giuseppe Meazza, Milan. Lukaku dan Lautoro Martinez miliki kemampuan membawa Inter Milan melenggang ke semifinal. Simone Inzaghi yang mulai disorot karena performa timnya yang angin-anginan ingin membuktikan diri bahwa ia masih layak berada di Inter Milan. Ini juga dapat disebut sebagai laga penentuan nasib Simone Inzaghi di tim si Biru Hitam - Nerazzuri.
a
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H